search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bank BPD Bali Dukung Industri Kreatif Anak Muda, UMKM, Digitalisasi, dan Pengelolaan Sampah di PICA Fest

Sabtu, 26 Juli 2025, 14:30 WITA Follow
image

beritabali/ist/Bank BPD Bali Dukung Industri Kreatif Anak Muda, UMKM, Digitalisasi, dan Pengelolaan Sampah di PICA Fest.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Bank BPD Bali menunjukkan komitmennya dalam mendukung generasi muda yang bergerak dalam industri kreatif, penguatan UMKM, digitalisasi sistem pembayaran, serta pengelolaan sampah ramah lingkungan dalam ajang PICA Fest 2025 yang berlangsung di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Kamis (24/7/2025). 

Festival ini menjadi ruang kolaborasi antara anak muda, pelaku UMKM, dan komunitas lingkungan untuk menampilkan karya kreatif, produk lokal, dan konsep acara minim limbah.

Hadir dalam pembukaan festival, Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma SH, MH, bersama jajaran direksi, serta sejumlah pejabat daerah dan tokoh penting, di antaranya Kepala Dinas Kebudayaan Bali Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Bali Tri Arya Dhyana Kubontubuh, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Arya Wibawa, dan Anggota DPRD Bali Komisi IV Putu Diah Pradnya Maharani.

Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, menegaskan bahwa kehadiran Bank BPD Bali dalam festival ini merupakan komitmen nyata mendukung ekonomi kreatif dan digitalisasi di kalangan muda Bali.

"Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan ekonomi kreatif anak-anak muda dan juga UMKM, tentunya sejalan dengan transformasi ekonomi Bali. Salah satunya ekonomi kreatif dan digital. Tentunya hari ini kita dalam Pica Fest, sponsorship dalam upaya mengenalkan digitalisasi pembayaran kepada anak-anak muda bahwa Bank BPD Bali sudah mempunyai aplikasi yang sudah siap untuk memberikan pelayanan terbaik di bidang digitalisasi terutama sistem pembayaran," ujarnya.

Ia menambahkan, generasi muda Bali adalah fondasi pasar utama Bank BPD Bali hingga 2045, termasuk pelaku usaha distro dan UMKM yang menjadi pionir ekonomi lokal.

Gubernur Koster juga meresmikan soft launching aplikasi superapp BPD Bali Mobile milik Bank BPD Bali, sebagai Bagian dari TRANSFORMASI Bank BPD Bali dengan menghadirkan INOVASI layanan aplikasi perbankan  berupa Super app BPD Bali Mobile, yang segera akan diluncurkan sebagai solusi kemudahan dan kecepatan dalam bertransaksi keuangan secara digital, yang kini dilengkapi dengan fitur pembukaan rekening melalui smartphone, dan sebagai aplikasi yang dapat memberikan insight pengelolaan keuangan pribadi untuk perencanaan masa depan yang lebih baik dengan fitur-fitur peningkatan pengamanan yang lebih kuat.

Serta Implementasi Inovasi terbaru Bank BPD Bali dalam memfasilitasi transaksi pembayaran secara digital untuk masyarakat yaitu QRIS tap Berbasis NFC, yang menghadirkan kemudahan pembayaran hanya dengan menempelkan perangkat perangkat yang mendukung NFC tanpa perlu melakukan pemindai secara manual. 

QRIS Tap mendukung ekosistem digital dan cashless society, dengan transaksi yang lebih cepat, praktis, dan efisien, dan akan terus dikembangkan oleh Bank BPD Bali terutama kecepatan pembayaran seperti pada moda transportasi umum.

Ia bahkan mencoba langsung fitur pembayaran QRIS Tap di salah satu merchant, membuktikan kemudahan penggunaan sistem digital BPD Bali untuk pelaku usaha muda.

Gubernur Koster memberikan apresiasi tinggi kepada Bank BPD Bali selaku pendukung di acara Pica Fest 2025 ini. 

"Kepada para penyokong acara Pica Fest terutama bapak Dirut BPD Bali tepuk tangan untuk BPD, untuk bank ini sponsor utama juga hadir dengan direksinya. Kita harus support penuh BPD karena BPD Bali milik kita semua harus kita besarkan BPD untuk ekonomi dan rakyat Bali," kata Gubernur Koster dalam sambutannya.

"Saya semangat mendukung, karena penggeraknya anak-anak muda yang berkreasi tinggi membuat karya atau produk berbasis kearifan lokal Bali. Produk yang kreatif inovatif yang mengikuti perkembangan zaman kekinian tapi dengan tetap menjaga kearifan lokal dan budaya Bali," tambah Gubernur Koster.

Ia menegaskan bahwa PICA Fest menjadi bagian dari strategi transformasi ekonomi Bali yang mengandalkan kreativitas lokal.

"Sepantasnya kita dukung bersama tidak saja untuk menjaga budaya tetapi juga memberdayakan budaya untuk ekonomi kreatif yang tengah digalakkan provinsi Bali sebagai bagian dari upaya melakukan transformasi ekonomi supaya ekonomi Bali lebih tumbuh, bernilai tambah, berkualitas, berdaya saing dan berkelanjutan berbasis pada potensi lokalnya," jelasnya.

"Karena orang Bali ini naturenya adalah orang-orang yang secara alamiah berkreasi dan berinovasi. Ini keunggulan orang Bali. Inilah yang harus diberdayakan untuk membangun Bali di tengah keterbatasan sumber daya yang kita miliki," imbuhnya.

PICA Fest 2025 ditargetkan dikunjungi oleh 80 ribu orang selama empat hari, dengan potensi perputaran uang mencapai Rp18 miliar.

"Target pengunjungnya 80 ribu selama 4 hari, per hari rata-rata 20 ribu. Saya mengajak masyarakat Bali, terutama Denpasar, tetangganya Badung, Gianyar, Tabanan, Klungkung, anak-anak muda mari berkunjung ke PICA Fest dan yang penting tidak hanya berkunjung, belanja, ada makanan atau produk lainnya," ajaknya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pica Berempat Belas, Ida Bagus Agung Brahmadiguna alias Gus Tolet, menyoroti pentingnya aspek lingkungan dalam pelaksanaan festival.

PICA Fest menghadirkan PICA Waste Department, hasil kolaborasi dengan komunitas lingkungan seperti Bersih-Bersih Bali, PPLH Bali, Tegeh Sari, ACS Ball, Pesona Plastik, dan Daur Ulang, yang menangani sampah secara terpilah menjadi organik, anorganik, dan residu.

"Kalau pengolahan sampahnya kita ada waste departement kolaborasi sama beberapa komunitas sampah juga ada habis itu kalau untuk sisa-sisa makanan kita kolaborasinya sama peternak jadi dia habis ambil semua sampah organik juga ada. Untuk pengolahan disini itu kami tidak menghasilkan residu mudah-mudahan bersih dapat dukungan dari penonton, UMKM kita beri regulasi ketat astungkara PICA fest jadi festival percontohan aman nggak ada sampah," tutup Gus Tolet.

Editor: Redaksi

Reporter: BPD Bali



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami