search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Fraksi Gerindra Tolak Utang Rp200 Miliar untuk RSUD Buleleng

Senin, 28 Juli 2025, 19:50 WITA Follow
image

beritabali/ist/Fraksi Gerindra Tolak Utang Rp200 Miliar untuk RSUD Buleleng.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Fraksi Gerindra DPRD Buleleng menolak rencana Pemkab Buleleng untuk melakukan peminjaman dana sebesar Rp200 miliar di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.

Rencana ini dinilai tidak dibahas secara rinci dan dianggap belum menjadi pilihan prioritas terbaik untuk membiayai penataan RSUD Buleleng.

Ketua DPC Gerindra Buleleng Gede Harja Astawa mengatakan, Fraksi Gerindra DPRD Buleleng meminta masukan kepada dirinya untuk menanggapi rencana pemerintah dalam melakukan peminjaman dana ini. Dari hasil rapat internal, diputuskan pihaknya menolak rencana tersebut.

Sebab pihaknya menilai, untuk melakukan penataan dan pengadaan alat kesehatan (alkes) di RSUD Buleleng tidak hanya dapat dilakukan dengan berutang. Pemkab, kata Harja, sebaiknya berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan membuka keran investor yang sehat atau melakukan efisiensi anggaran terlebih dahulu, agar rencana menata RSUD Buleleng bisa terealisasi.

"Kami ingatkan eksekutif jangan sedikit-sedikit meminjam lah. Tetapi bagaimana meningkatkan PAD kemudian melakukan efisiensi, sehingga pembangunan di Buleleng bisa berjalan dengan baik tidak harus dengan utang," jelasnya.

Harja juga menyayangkan Pemkab Buleleng yang tidak membahas secara rinci rencana peminjaman dana tersebut. Terlebih nilainya cukup besar. Hal ini lah yang menyebabkan Fraksi Gerindra sepakat menolak rencana tersebut.

"Saya sebagai ketua DPC mendukung sikap teman-teman di Fraksi yang kritis seperti itu. Apalagi rencana peminjaman ini tidak dibahas secara rinci, sehingga membuat teman-teman fraksi ragu untuk menyetujui itu," terangnya.

Namun apabila penataan RSUD Buleleng ini tetap dilakukan, pihaknya berharap Pemkab dan seluruh pegawai di RSUD Buleleng berkomitmen memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat.

"Jangan sampai masyarakat ditolak untuk berobat hanya karena ruangannya terbatas. Kalau ada komitmen dari Pemkab, pasti kami dukung. Bicara secara terbuka dana ini untuk apa, outcome yang akan dicapai apa, sehingga utang yang kita bayarkan itu benar-benar bermanfaat untuk masyarakat," tandasnya.

Sementara itu, Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra mengatakan peminjaman dana ini dilakukan untuk kepentingan masyarakat Buleleng, khususnya di bidang kesehatan. Rencana ini pun, kata dia, sudah didiskusikan dalam rapat gabungan komisi yang digelar beberapa waktu lalu.

"Mungkin ini hanya salah persepsi. Ada hal-hal (informasi) yang belum sampai ke pimpinannya (Gede Harja Astawa). Padahal saat penyampaian pertama sudah kami sampaikan terkait rencana ini, untuk kepentingan masyarakat Buleleng," tandasnya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/rat



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami