Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Warmadewa dan Chulalongkorn Dorong Digitalisasi Kerajinan Perak Desa Celuk
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Desa Celuk di Gianyar, Bali, yang sejak lama dikenal sebagai sentra kerajinan perak, kini memasuki babak baru.
Melalui program pengabdian masyarakat bertajuk “Membangun Pariwisata Berkelanjutan Melalui Kerajinan Silver”, tim dosen Universitas Warmadewa bekerja sama dengan Chulalongkorn University, Thailand, menghadirkan strategi digitalisasi dan inovasi untuk memperkuat daya saing pengrajin sekaligus menjaga warisan budaya lokal.
Program yang berlangsung selama satu tahun ini berangkat dari berbagai tantangan yang dihadapi pengrajin Celuk, mulai dari keterbatasan desain, lemahnya manajemen usaha, hingga minimnya pemanfaatan teknologi digital. Tim pengabdi yang dipimpin Dr. Putu Ayu Sita Laksmi bersama Dr. Watcharapong Ratisukpimol merancang solusi komprehensif melalui pelatihan teknis produksi, penguatan manajemen keuangan, digitalisasi pemasaran, serta pengembangan wisata edukasi berbasis komunitas.
Hasilnya terlihat nyata. Sebanyak 15 pengrajin kini aktif mengelola toko online di Shopee, Tokopedia, hingga Etsy, sementara sepuluh lainnya menggunakan Instagram dan TikTok untuk promosi produk dengan merek kolektif “Silver Celuk”. Omset rata-rata pengrajin meningkat hingga 25%, dan lima pengrajin berhasil menerima pesanan dari luar negeri.
Selain itu, tiga paket wisata baru, termasuk “Silver Crafting Experience”, mulai menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara.
Keberhasilan lain adalah terbentuknya Koperasi Pengrajin Silver Celuk yang mengelola bahan baku secara kolektif dan menekan biaya produksi hingga 10%. Koperasi ini juga menjadi tulang punggung keberlanjutan usaha, sekaligus wadah untuk memperkuat branding desa sebagai destinasi wisata kreatif.
Perbekel Desa Celuk, I Nyoman Rupadana, menyambut positif program ini. “Celuk bukan hanya penghasil perak, tetapi kini menjadi desa wisata kreatif yang berdaya saing global,” ujarnya.
Dengan dukungan akademisi, pemerintah, dan mitra internasional, Desa Celuk diharapkan mampu menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis budaya dan digitalisasi, sekaligus penggerak pariwisata berkelanjutan di Bali.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/adv
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
