Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
Ribuan Umat Hadiri Pujawali Ngusaba Kapat di Pura Tuluk Biyu Batur
BERITABALI.COM, BANGLI.
Puncak Karya Pujawali Ngusaba Purnamaning Sasih Kapat berlangsung khidmat di Pura Tuluk Biyu Batur, Kintamani, Bangli, bertepatan dengan Purnamaning Sasih Kapat, Senin (6/10/2025).
Upacara sakral ini digelar sebagai wujud bhakti kepada Ida Bhatara yang berstana di Pura Tuluk Biyu serta memohon keselamatan bagi seluruh jagat raya.
Upacara Pujawali Ngusaba Purnamaning Sasih Kapat merupakan tradisi tahunan yang dipersembahkan kepada Ida Bhatara yang berstana di Puncak Gunung Abang, di mana Pura Tuluk Biyu menjadi tempat pemujaan Ida Bhatara Siwa Giri Natha dan Ida Bhatara Uma.
Pada puncak karya tahun ini dilaksanakan upacara Mapepada Agung, dilanjutkan dengan Bakti Pujawali, Ngusaba Sasih Kapat, dan Pakeling Bakti Madewasraya. Dalam prosesi mapepada, pralingga dan pratima Ida Bhatara serta Bhatari Pura Tuluk Biyu diusung oleh para krama mengelilingi wilayah suci Desa Batur, diiringi gambelan dan perlengkapan upacara lainnya.
Jero Penyarikan Alitan Pura Tuluk Biyu Batur menjelaskan, makna mepepada adalah wujud syukur umat terhadap Ida Bhatara, Bhatari atas anugerah yang telah diberikan dimana prelingga yang disimbulkan sebagai kekuatan Tuhan turun ke bumi. Sekaligus memberikan anugrah agar alam beserta isinya diberikan keselamatan dan kemakmuran.
Dengan digelarnya Pujawali Ngusaba Purnamaning Sasih Kapat, diharapkan dunia beserta seluruh isinya dijauhkan dari segala marabahaya dan diberikan keselamatan sekala niskala.
Rangkaian upacara ini telah dimulai sejak 5 Oktober 2025, dan akan diakhiri dengan Bakti Penyineban pada 14 Oktober mendatang. Umat Hindu diimbau untuk menghaturkan bakti hingga batas waktu yang telah ditetapkan sebagai ungkapan syukur dan permohonan keselamatan.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/bgl
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
