search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ormas Bali Tuntut Kapolda Lampung Dicopot
Rabu, 31 Oktober 2012, 14:45 WITA Follow
image

google.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ormas pemuda Bali meminta agar Kapolda, Kapolres dan Kapolsek di wilayah rusuh Lampung agar dicopot dari jabatannya. Aparat keamanan di Lampung dinilai gagal menjaga keamanan warga termasuk warga Bali yang menjadi korban kerusuhan.

Tuntutan ini disampaikan Ketua Pemuda Bali Bersatu, Gede Ngurah Putra. Ia meminta agar Kapolda, Kapolres dan Kapolsek di wilayah rusuh Lampung agar dicopot dari jabatannya. "Copot Kapolda, Kapolres dan Kapolsek di wilayah itu," ujarnya  di Gedung DPRD Bali, Rabu (31/10/2012). Hal lain yang didesak ribuan pemuda berbadan kekar itu adalah penghentian sementara pengiriman transmigran ke luar Bali.

"Kami mendesak moratorium transmigrasi. Kami juga meminta perketat masuknya pendatang ke Bali. Ini kondisi ironis di tengah kondisi pariwisata Bali yang luar biasa, semakin banyak pendatang yang mencari penghidupan di sini. Sementara orang Bali sendiri malah mencari penghasilan di daerah lain," pekik Gede Ngurah Putra.

Ormas pemuda di Bali hari ini menggelar aksi unjuk rasa menyikapi rusuh Lampung. Mereka merupakan gabungan Pemuda Bali Bersatu (PBB), Baladika dan Jala Satria Muda. Ribuan pemuda itu menyatakan siap mengirim bala bantuan anggotanya jika pemerintah dan aparat keamanan tak bertindak tegas menyikapi rusuh Lampung.

" Aparat keamanan harus bertindak tegas menyikapi rusuh Lampung yang telah menelan 10 korban jiwa. Jika pemerintah tidak melakukan pencegahan dan segera menyelesaikan masalah itu, kami siap mengirim pasukan ke sana," ancam Ketua Litbang  Ormas Baladika, Komang Loto. Perwakilan para pemuda itu kemudian diterima Ketua DPRD Bali, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi.  Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi meminta agar massa tak bertindak anarkis menyikapi persoalan ini. "Jangan mengirim pasukan. Yang dibutuhkan masyarakat kita di sana adalah kebutuhan harian mereka seperti makanan, pakaian dan lainnya," tegasnya.

" Kalau itu yang dilakukan (pengiriman massa ke Lampung), maka akan terjadi konflik baru. Sementara sebagian besar msyarakat Bali tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Jumlahnya mencapai 7 Juta orang," tambah pria yang akrab dipanggil Cok Rat. 
 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami