Duta Gianyar Angkat Kisah Paksa Ningkang di PKB 2025
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Duta Kabupaten Gianyar kembali menunjukkan eksistensinya dalam dunia seni budaya Bali. Kali ini, Yowana Giri Puspa Banjar Kedisan Gianyar tampil dalam lomba baleganjur serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47.
Dalam ajang yang berlangsung di Panggung Terbuka Ardha Candra, Jumat (27/6) malam, Duta Gianyar membawakan tema “Paksa Ningkang”, yang berarti orang yang pertama kali menjejaki sebuah tempat dengan ketulusan hati. Tema ini merujuk pada sejarah Desa Kedisan, sebuah kawasan yang dahulu dikenal dengan banyak burung, atau paksa.
Baca juga:
Topeng Gases Denpasar Pukau PKB 2025
Paksa Ningkang dipilih sebagai judul baleganjur untuk mengangkat kisah perjalanan Ki Gusti Kacang Pawos yang meninggalkan keraton Gelgel menuju Desa Aan, dan akhirnya menetap di Desa Kedisan, Tegallalang, Gianyar.
"Paksa atau paksya" berarti burung, sedangkan "Ningkang" berakar dari dua suku kata. Ning berarti tulus suci nirmala dan Kang bermakna panuha atau orang yang pertama," terang pihak penyelenggara.
Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar, Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu, menyampaikan apresiasi atas penampilan Yowana Giri Puspa yang dinilainya tampil maksimal dan penuh penghayatan. Dirinya berharap, capaian tahun-tahun sebelumnya dapat dipertahankan.
“Ya harapan kita dengan penampilan yang luar biasa tadi, kita bisa meraih juara 1. Karena tahun lalu dan 2 tahun lalu kita juga menjadi juara. Harapannya bisa mempertahankan itu,” ucapnya saat ditemui seusai penampilan Duta Gianyar.
Soal keyakinan mempertahankan gelar, Cokorda Trisnu optimis Gianyar mampu bersaing di PKB XLVII.
“Dari penampilan yang kita saksikan bersama, saya yakin kita bisa mempertahankan juara. Namun semua keputusan ada pada dewan juri. Kita percayakan pada mereka tapi kita optimis juara,” ucapnya.
Lebih lanjut, Cok Trisnu mengungkapkan persiapan tim telah dilakukan sejak Januari. Mereka rutin berlatih dengan pendampingan dari Dinas Kebudayaan Gianyar. Di tengah perjalanan, tim sempat menghadapi kendala soal regulasi keikutsertaan peserta.
“Dalam perjalanannya, kami ada sedikit kelengahan dalam memahami ketentuan, dimana peserta tidak boleh orang yang pernah ikut dalam lomba baleganjur tahun sebelumnya karena kita juara saat itu. Artinya kalau orang yang sudah pernah ikut lomba baleganjur dan mendapat juara 1 dalam PKB sebelumnya tahun ini tidak bisa ikut lagi. Sehingga kita harus melakukan pergantian orang,” pungkasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: Humas Gianyar