Tikaman di Dada Kiri Tewaskan Komang Alam di Arena Tajen Songan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BANGLI.
Viralnya video keributan di arena tajen pada Sabtu (14/6/2025) di wilayah Banjar Tabu, Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli, menghebohkan warganet.
Dalam insiden tersebut, seorang pria bernama Komang Alam tewas akibat luka tikaman senjata tajam di bagian dada kiri.
Baca juga:
Duel Berdarah di Tajen Songan, Satu Tewas
Seizin Kapolres Bangli, AKBP I Gede Putra, Kasi Humas Polres Bangli AKP I Wayan Satra menerangkan, korban yang meninggal merupakan penyelenggara kegiatan sabung ayam di lokasi kejadian. Keributan dipicu oleh salah paham antara korban dan terduga pelaku, Jro Luwes.
"Diduga karena salah paham dengan terduga pelaku, terjadi adu mulut dan berujung pada perkelahian brutal dengan menggunakan sajam antara Komang Alam dan Jro Luwes, sehingga Komang Alam terkena tikaman senjata tajam di bagian dadanya, dan Jro Luwes alami sejumlah luka," ujar AKP Wayan Satra.
Selain Komang Alam, korban lainnya, Mangku Suar, juga mengalami luka akibat kejadian tersebut. Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan memeriksa 17 orang saksi guna mengungkap motif dan kronologi kejadian.
Terpisah, Kasubag Hukum, Humas, dan Pemasaran RSUD Bangli, Sang Kompiang Arie Wijaya, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya dua pasien yang ditangani akibat keributan di arena tajen tersebut.
"Untuk pasien atas nama Komang A tiba di UGD sekitar pukul 19.00 WITA dengan kondisi sudah meninggal dunia," jelas Sang Kompiang Arie Wijaya.
Dari hasil pemeriksaan medis, korban meninggal akibat luka bacok di daerah dada kiri menembus jantung dan ulu hati, dengan luka terbuka, jaringan lemak yang terurai keluar, serta luka sayatan cukup dalam di lengan kanan bawah.
Sementara itu, Mangku Suar tiba di UGD diantar keluarga menggunakan mobil pribadi dengan luka terbuka di lengan kiri bawah dan langsung mendapat tindakan medis. Saat ini, jenazah Komang Alam telah dipulangkan ke rumah duka.
Pihak kepolisian memastikan situasi di Desa Songan saat ini sudah kondusif dan penyelidikan masih terus berjalan.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/bgl