search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Topeng Gases Denpasar Pukau PKB 2025
Jumat, 27 Juni 2025, 21:28 WITA Follow
image

beritabali/ist/Topeng Gases Denpasar Pukau PKB 2025.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pagelaran Rekasedana Kesenian Topeng Gases Bali sebagai Duta Kota Denpasar sukses memukau penonton dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII. Pementasan digelar di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Art Center, Kamis (26/6) malam.

Mengangkat Tradisi Nyenuk Sudamala Bhuana, pementasan ini menghadirkan sajian topeng khas Denpasar yang memikat ribuan pasang mata penonton.

Acara ini turut dihadiri Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Anggota DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Kurator PKB XLVII Prof. Dr. I Made Bandem, serta masyarakat yang antusias memadati Kalangan Ayodya.

Sajian dimulai dengan Topeng Panglembar, yakni Topeng Keras dan Topeng Tua, disusul penokohan Penasar, Wijil, Dalem Arsa Wijaya, Punakawan, Parekan, Patih, dan diakhiri dengan Topeng Dalem Sidakarya.

Koordinator Sekaa Topeng Gases Bali, Ketut Indra Wijaya menjelaskan, dalam tradisi Hindu Bali, Nyenuk bermakna upacara mengukur dan menakar sebagai puncak penyempurnaan rangkaian yadnya.

"Upacara ini melambangkan keseimbangan Tri Hita Karana, yakni ketaatan pada dewata atau parahyangan, harmoni sesama manusia atau pawongan, dan penghormatan pada alam atau palemahan. Nyenuk adalah wujud ritual sebelumnya dimurnikan sebelum persembahan naik ke khayangan," jelasnya.

Dikisahkan, ketika Ida Dalem Waturenggong dan para abdi masyarakat melakukan yadnya di Pura Basukian, suasana penuh khidmat tercipta dengan semangat ngayah seluruh warga. Tarian sakral ditampilkan pada momen-momen khusus, dan Ida Dalem Sidakarya hadir sebagai simbol pemurnian dan penutup prosesi.

"Cerita ini di garap dalam sebuah pementasan seni ini bukan sekadar hiburan, tetapi merupakan wujud rasa syukur mendalam ke hadapan Sang Pencipta atas kelancaran upacara dan kehidupan yang diberkahi. Dalam tarian itu, tersirat doa-doa, harapan, dan penghormatan kepada para dewata, alam semesta," tambahnya.

"Upacara Nyenuk ritual yang mengukur kesempurnaan yadnya melalui seni dan spiritualitas. Pementasan ini adalah refleksi Nyastra-Nyagini dengan seni sebagai ritual masyarakat Bali. Topeng Sidakarya dihidupkan bukan sebagai tontonan, melainkan tirta yadnya air suci yang mengalirkan dharma melalui gerak, nada, dan makna," tegas Indra Wijaya.

Sementara itu, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana memberikan apresiasi atas penampilan apik Sekaa Topeng Gases Bali.

"Tadi kita saksikan penampilanya sudah maksimal dan luar biasa, bahkan sukses mengundang gelak tawa penonton, semoga kesenian Topeng di Kota Denpasar tetap ajeg dan lestari," ujarnya.

Pagelaran ini sekaligus menunjukkan komitmen seniman Denpasar dalam melestarikan tradisi, regenerasi, dan kekuatan sekaa sebunan dalam menjaga seni budaya Bali tetap hidup di masyarakat.

Editor: Redaksi

Reporter: Humas Denpasar



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami