search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
RSUD Buleleng Renovasi Ruang Rawat Inap Sesuai Standar Kemenkes
Selasa, 24 Juni 2025, 23:24 WITA Follow
image

beritabali/ist/RSUD Buleleng Renovasi Ruang Rawat Inap Sesuai Standar Kemenkes.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

RSUD Buleleng saat ini tengah merenovasi sejumlah ruang rawat inapnya, mengikuti standar dari Kementerian Kesehatan. Renovasi ini diperkirakan memakan anggaran mencapai Rp2 Miliar.

Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha dikonfirmasi Selasa (24/6) mengatakan, pemerintah memberlakukan sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) untuk seluruh rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Ini dilakukan agar pasien kelas I, II dan III mendapat perlakuan dan fasilitas yang sama.

Seluruh rumah sakit ditargetkan menerapkan KRIS ini hingga Desember 2025 mendatang. Dengan adanya peraturan ini, pihaknya harus mengubah desain ruang rawat inap, karena harus menyiapkan fasilitas kamar mandi dalam. Ini diakui dr Arya membutuhkan waktu lama dan memakan dana yang cukup besar.

"Gedung yang ada kan sudah lama. Untuk kelas II dan III awalnya mendapat fasilitas kamar mandi luar. Itu sekarang harus kami ubah, agar kamar mandinya berada di dalam. Saat ini persiapan KRIS sudah 40 persen. Desember nanti kami optimis progresnya sudah diatas 90 persen," terangnya.

Selain kamar mandi, pihaknya juga harus mengganti fasilitas kipas angin menjadi pendingin ruangan (Air Conditioner) dan melengkapi emergency call. Dalam KRIS, juga diatur terkait jumlah bed untuk kelas II dan III, yang maksimal hanya diisi empat bed. Pembatasan jumlah bed ini kata dr Arya tidak menjadi persoalan, sebab sudah diterapkan pihaknya sejak Pandemi Covid-19.

"Jadi fasilitas yang kurang hanya kamar mandi dalam, ini yang agak berat. Tim kami sedang menyiapkan desainnya, karena kalau menambah kamar mandi dalam, akan membuat ruangan menjadi sempit. Kemungkinan kamar mandinya kami buat dengan mengambil bagian selasar tempat penunggu pasien," jelasnya.

Untuk merenovasi ruang rawat inap ini, dr Arya menyebut diperkirakan membutuhkan anggaran mencapai Rp2 Miliar. Pihaknya berencana akan menggunakan dana pemeliharaan BLUD untuk memenuhi standar tersebut.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/rat



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami