search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Gilimanuk Protes Truk Ternak Cemari Jalan Kampung
Senin, 23 Juni 2025, 12:42 WITA Follow
image

beritabali/ist/Warga Gilimanuk Protes Truk Ternak Cemari Jalan Kampung.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Warga RT 06 Lingkungan Arum, Kelurahan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, menyampaikan keberatan terhadap pencemaran yang ditimbulkan oleh truk pengangkut ternak yang menuju Balai Karantina Hewan. Sebanyak 53 warga menandatangani petisi berisi protes atas kondisi tersebut.

Ketua RT 06, Adi Purnomo, saat dikonfirmasi Sabtu (21/6/2025), mengatakan keluhan utama warga adalah bau busuk dari air campuran kotoran hewan yang tercecer di sepanjang jalan kampung. Truk-truk tersebut rutin melintas di jalur tersebut menuju balai karantina yang berada di Lingkungan Samiana.

“Ceceran air dan kotoran itu bikin jalan bau. Warga resah, apalagi ini jalan kampung,” ujar Purnomo.

Ia menambahkan, para sopir truk juga kerap melaju dengan kecepatan tinggi di jalan sempit, yang dikhawatirkan membahayakan warga sekitar.

Purnomo mengaku sudah beberapa kali menegur sopir agar lebih berhati-hati, namun belum membuahkan hasil yang maksimal.

“Kami sudah kirim petisi ke kelurahan, tapi bingung juga harus bagaimana, karena ini menyangkut balai karantina yang merupakan lembaga negara,” ungkapnya.

Ia khawatir jika kondisi ini terus dibiarkan, bisa memicu reaksi keras dari warga. “Saya takut kalau sampai ada warga yang tertabrak truk, bisa-bisa warga bertindak di luar kendali,” tambahnya.

Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusumah, membenarkan adanya petisi dari warga. Ia mengaku sudah mencoba berkoordinasi dengan pihak balai karantina, namun hingga kini belum mendapat tanggapan yang memadai.

“Bukan cuma warga, kami di kelurahan juga merasa keberatan. Bahkan gapura batas banjar sempat rusak ditabrak truk,” ujarnya.

Ia menegaskan, jika keluhan warga terus diabaikan, pihaknya berencana mempersempit akses jalan agar truk-truk besar tidak bisa melintas.

“Gapura yang rusak nanti kami perbaiki dan sekaligus kami jadikan pembatas supaya truk tidak seenaknya masuk. Kami tidak melarang mereka ke balai karantina, tapi mohon perhatikan kenyamanan dan keselamatan warga,” tegasnya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami