Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025



Karya Pedudusan Alit di Padangkerta Karangasem Digelar Lagi Setelah Ratusan Tahun Diapresiasi Bupati

Senin, 6 Oktober 2025, 18:14 WITA Follow
Beritabali.com

beritabali/ist/Karya Pedudusan Alit di Padangkerta Karangasem Digelar Lagi Setelah Ratusan Tahun Diapresiasi Bupati.

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Desa Adat Padangkerta mengukir sejarah dengan kembali menggelar Karya Pedudusan Alit, Nubung Pedagingan, dan Ngeteg Linggih di Pura Puseh setempat.

Puncak karya berlangsung penuh khidmat pada Senin (6/10/2025), bertepatan dengan Purnama Kapat, dan menjadi momen yang sangat bersejarah karena upacara suci ini baru terlaksana kembali setelah ratusan tahun.

Bendesa Adat Padangkerta, I Gusti Ngurah Putra, mengungkapkan rasa syukur dan haru atas terselenggaranya karya besar ini.

“Leluhur kami telah melaksanakan Karya Pedudusan Alit ini sejak ratusan tahun lalu, namun baru kali ini kami bisa mengadakannya kembali. Ini momentum sangat berharga bagi seluruh krama,” ujarnya, Minggu (5/10/2025).

Rangkaian upacara dimulai sejak 30 September dengan ngentenang (nedunang) pedagingan, kemudian dilanjutkan dengan nuur betara tirta, melasti ke segara, mepepada, memben, hingga puncak karya pada Purnama Kapat. Karya kali ini tergolong besar karena menggunakan caru mancakelud dan caru manca sanak sebagai bagian dari upacara penyucian jagat.

Hadir dalam prosesi upacara memben, Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata (Gus Par) memberikan apresiasi tinggi kepada masyarakat Desa Adat Padangkerta yang berhasil menggelar karya secara swadaya.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Bupati Gus Par juga menyerahkan punia yang diterima langsung oleh Bendesa Adat, disaksikan para prajuru adat dan masyarakat dalam suasana penuh suka cita.

"Saya sangat mengapresiasi semangat dan gotong royong masyarakat Padangkerta. Karya ini bukan hanya simbol bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi, tetapi juga wujud pelestarian nilai-nilai adat dan budaya Bali. Semoga yadnya ini membawa kerahayuan dan kesejahteraan bagi seluruh krama,” kata Bupati Parwata.

Menurutnya, Karya Pedudusan Alit memiliki makna spiritual yang mendalam, sebagai bentuk penyucian jagat dan pemulihan keharmonisan alam semesta. Pemerintah daerah, kata Gus Par, akan terus mendukung pelestarian tradisi dan budaya di Karangasem agar tetap hidup dan berkembang di tengah modernisasi.

Usai melaksanakan persembahyangan bersama, Bupati Gus Par turut melakukan penandatanganan prasasti sebagai penanda resmi pelaksanaan karya suci tersebut.

Selain Bupati Karangasem, upacara juga dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi Bali I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Wakil Ketua DPRD Karangasem Kadek W. Kusmiadewi, yang turut memberikan dukungan dan doa bagi kesuksesan yadnya ratusan tahun sekali itu.

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: Humas Karangasem



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami