search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Puluhan Napi Lapas Singaraja Pentas Tari Janger di Bulfest 2025

Rabu, 20 Agustus 2025, 20:35 WITA Follow
image

beritabali/Ratu/Puluhan Napi Lapas Singaraja Pentas Tari Janger di Bulfest 2025.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Ada yang unik dari pementasan seni di Buleleng Festival (Bulfest) 2025 pada Selasa (21/6). Tepat di panggung Puri Buleleng, puluhan warga binaan Lapas Kelas IIB Singaraja unjuk kebolehan dengan menari Janger.

Meski tengah menjalani hukuman, mereka tetap diberi kesempatan untuk berkegiatan positif dengan tampil menghibur masyarakat di festival bergengsi tersebut.

Kepala Lapas Singaraja, Gusti Lanang Agus Cahyana Putra, mengatakan ada 27 napi yang pentas di Bulfest. Mereka tergabung dalam kelompok seni bernama Sekaa Griya Winaya. Dari jumlah itu, 21 orang menjadi penari Janger terdiri 15 pria dan enam wanita, sementara sisanya bertugas sebagai penabuh. Penampilan mereka berhasil memukau penonton yang memadati arena sekitar panggung.

“Kami memang punya program pembinaan seni,” kata Gusti Lanang pada Rabu (20/8).

Sekaa ini, menurutnya, rutin berlatih menari, megambel, hingga mekidung di dalam Lapas. Warga binaan yang memiliki keterampilan seni ditunjuk sebagai pelatih, bahkan sesekali melibatkan sanggar seni dari luar.

“Ada yang memang sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman menari, ada pula yang baru belajar di Lapas,” terangnya.

Selama pementasan di panggung Puri Buleleng, warga binaan tersebut mendapat pengamanan khusus. Hampir 100 petugas gabungan diterjunkan untuk memastikan keamanan.

“Tentu mereka dikawal petugas. 10 menit sebelum tampil, baru lah warga binaan kami berangkatkan ke lokasi panggung. Kostum dan riasan sudah dipersiapkan sejak di dalam Lapas,” jelasnya.

Gusti Lanang menegaskan partisipasi napi dalam Bulfest 2025 membuktikan bahwa warga binaan juga bisa berkontribusi positif bagi masyarakat. Sebelumnya, napi Lapas Singaraja juga pernah tampil dalam pertunjukan seni di panggung Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno, Sukasada, Buleleng.

“Walaupun berada di balik jeruji, bukan berarti warga binaan tidak bisa ikut melestarikan adat dan budaya Bali. Mereka pun juga tetap bisa melakukan kegiatan positif,” tandasnya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/rat



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami