Cuaca Ekstrem, Penyeberangan Selat Lombok Turun 20 Persen
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Aktivitas penyeberangan kapal cepat di lintas Selat Lombok mengalami penurunan tajam hingga 15–20 persen dibandingkan tahun lalu.
Penurunan ini disebabkan oleh cuaca ekstrem yang melanda wilayah perairan Bali–Lombok, khususnya gelombang tinggi dan angin kencang yang membahayakan pelayaran. Hal ini disampaikan Ketua Asosiasi Kapal Cepat Indonesia (Akacindo) Bali–Lombok, I Wayan Sudana.
“Faktor cuaca sangat memengaruhi. Tahun ini cukup ekstrem. Gelombang tinggi dan angin kencang memaksa penyeberangan ditutup sementara,” ujarnya, Kamis (17/7/2025) di Sanur, Denpasar.
Penyeberangan sempat dihentikan beberapa kali menyusul notifikasi resmi dari pusat, yang biasanya dikeluarkan satu hingga dua hari sebelumnya berdasarkan pantauan kondisi laut. Penutupan dilakukan demi menjaga keselamatan penumpang dan awak kapal.
Pihak terkait juga memastikan bahwa setiap keputusan penundaan penyeberangan selalu dikoordinasikan dengan kepala pusat dan otoritas terkait di wilayah maritim.
“Begitu kondisi laut membaik, akan segera diterbitkan notifikasi pembukaan kembali penyeberangan,” tambahnya.
Penurunan jumlah keberangkatan ini tidak hanya berdampak pada operator pelayaran, namun juga sektor logistik dan pariwisata, terutama menjelang musim liburan.
Meski demikian, Sudana menegaskan bahwa keselamatan tetap menjadi prioritas utama bagi seluruh pemangku kepentingan di jalur laut Selat Lombok.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/aga