search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penjurian ASPAC ke-17 Gianyar, Ratusan Bonsai Dinilai dari Akar Hingga Daun
Sabtu, 19 Juli 2025, 14:25 WITA Follow
image

beritabali/ist/Penjurian ASPAC ke-17 Gianyar, Ratusan Bonsai Dinilai dari Akar Hingga Daun.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Pameran internasional Asia Pacific Bonsai and Suiseki (ASPAC) ke-17 yang digelar di Alun-alun Kota Gianyar, resmi memasuki tahap penjurian dan penancapan pita, Jumat (18/7). Ajang bergengsi ini mempertemukan para pecinta seni bonsai dan suiseki dari berbagai negara.

Sebanyak 470 peserta dari 16 negara ikut serta dalam perhelatan yang menjadi kebanggaan Kabupaten Gianyar ini. Pohon-pohon bonsai yang dipamerkan dinilai memiliki kualitas luar biasa.

"Penyelenggaraan Aspac tahun ini yang ke-17 sangat luar biasa, jika dibanding tahun-tahun sebelumnya diselenggarakan di Bali," ujar Koordinator juri, Rudi Julianto.

Rudi menjelaskan bahwa saat ini proses penjurian hampir rampung, dan selanjutnya akan dilakukan penancapan pita sebagai tanda pohon-pohon terpilih berdasarkan kriteria penilaian. Proses ini dilakukan secara teliti oleh para juri profesional.

"Bonsai dinilai dari arah pergerakannya, mulai dari akar hingga ujung batang dengan fokus penilaian di bagian akar dan batang. Bonsai akan dinilai melalui tiga poin yakni gaya, karakter, dan alur gerak," paparnya.

Lebih lanjut Rudi menambahkan, karakter bonsai harus menonjolkan kekuatan dari jenis tanaman yang digunakan. Setiap jenis memiliki anatomi yang berbeda dan itu menjadi dasar penilaian.

Penilaian anatomi juga mencakup kelengkapan cabang, anak cabang, hingga daun. Keseimbangan bentuk dan proporsi tanaman dengan usia pohon menjadi penentu kualitas bonsai tersebut.

“Pada dasarnya saat berkesenian membuat kesenian bonsai yang mampu mendekati atau mampu menyerupai seperti pohon aslinya di alam itu menjadi acuan penting dalam penilaian,” terangnya.

Pameran ini menjadi momentum penting untuk mempromosikan Gianyar sebagai pusat seni dan budaya, serta membuka ruang bagi masyarakat untuk mengapresiasi karya seni alam yang telah dikurasi secara internasional.

Editor: Redaksi

Reporter: Humas Gianyar



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami