search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Keluarga Jadi Penyebab Generasi Muda Tertarik Bahasa Bali
Selasa, 1 Februari 2022, 11:55 WITA Follow
image

beritabali/ist/Keluarga Jadi Penyebab Generasi Muda Tertarik Bahasa Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Studi kuantitatif tentang kemampuan anak muda Bali belum pernah dilakukan. Akan tetapi, rata-rata generasi muda Bali mendapatkan bahasa Bali dari SD hingga SMA. 

Oleh sebab itu, kemampuan membaca aksara Bali pada tingkat dasar kemungkinan besar bisa. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan pewarisan bahasa Bali di tingkat keluarga. Faktor keluarga menjadi penyebab utama generasi muda Bali tertarik mempelajari bahasa Bali dan menggunakannnya dalam komunikasi sehari-hari. 

Jika dalam keluarga proses pewarisan bahasa Bali itu dilakukan dengan maksimal, maka seorang generasi muda Bali akan mempelajari bahasa dan menggunakan bahasa Bali sesuai dengan konteksnya.

Hal itu disampaikan, salah satu akademisi Universitas Udayana Dosen Sastra Bali Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Putu Eka Guna Yasa, S.S., M.Hum.

"Hal ini sesuai dengan penelitian lembaga The Living Tounge, bahwa kepunahan bahasa akan terjadi jika proses pewarisan bahasa di keluarga tidak dilakukan secara massif," katanya, Rabu (26/1) di Badung.

Khusus dalam membaca aksara Bali, langkahnya bisa dimulai dengan cara mendekatkan kembali generasi muda dengan aksaranya. Maksudnya, aksara Bali mesti menjadi bagian utuh dengan perkembangan IPTEK. 

"Misalnya, memasukkan aksara Bali sebagai font dalam hp atau komputer. Dengan cara ini, millenial akan mempelajari dan menggunakan aksara Bali," contohnya.

Selain itu, cara paling baik dan cepat mempelajari bahasa Bali adalah dengan mewariskannya dalam komunikasi di tingkat keluarga. Dengan demikian, bahasa Bali akan diwarisi secara alami.

"Meski mereka tidak tahu persoalan tata bahasa secara teoretis, jika bahasa itu diwariskan di keluarga, maka generasi muda akan cepat bisa menggunakan bahasa Bali," jelasnya.

Lembaga The Living Tounge menyatakan bahwa, kepunahan bahasa akan terjadi jika bahasa itu sudah tidak digunakan lagi di ranah keluarga. Oleh sebab itu, gunakan bahasa Bali di ranah keluarga. Sebab, bahasa Indonesia dan asing akan dikuasai secara alami melalui pembelajaran di sekolah. 

"Dengan demikian, bahasa Bali yang kaya dengan etika dan kesantunan, sebagai identitas budaya Bali akan mampu berenang dalam arus perubahan," ucapnya. 

Lingkungan atau habitus akan membentuk sikap perilaku generasi muda khususnya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa dan aksara Bali. Pemerintah Provinsi Bali telah melakukan hal tersebut dengan memasang tulisan Bali dengan ukuran besar pada pewatas jalan dan area publik. 

"Lingkungan yang semakin banyak dihiasi aksara Bali akan mendekatkan generasi muda dengan aksara Bali," tutupnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami