Ulat Bulu Sutra Emas Akan Diternakkan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Ledakan populasi ulat bulu kini semakin mengkhawatirkan, namun pemerintah provinsi Bali mempertimbangkan untuk menternakkan ulat bulu. Ulat bulu yang akan diternakkan adalah jenis ulat bulu sutra emas (Cricula trifenestrata) yang hidup liar di alam.
Kepala Dinas Pertanian Bali Made Putra Suryawan ketika ditemui Beritabali.com di Denpasar, Selasa (19/4) menyatakan secara morfologi ulat bulu sutra emas liar ini tidak beracun dan dapat dikonsumsi.Apalagi saat ini ulat bulu jenis sutra emas liar mengalami ledakan populasi di 2 kabupaten di Bali yaitu kabupaten Gianyar dan Karangasem.
"Ulatnya sendiri bisa dikonsumsi, kempompongnya bisa dikonsumsi, sementara kulitnya itu merupakan sutra emas liar, jadi sementara belum ada yang mau mengembangkan karena dia berbulu seperti menjijikkan padahal tidak beracun sama sekali," papar Made Putra Suryawan.
Menurut Suryawan, ledakan populasi ulat bulu sutra emas telah menarik minat seorang pengusaha tekstil dari Penatih untuk mengembangkannya, tetapi masih terkendala pada masalah teknologi.
Suryawan menyebutkan secara umum ulat bulu sutra emas liar selama ini cendrung menyerang daun tanaman jambu mete, kedondong, alpukat dan Kutat.Namun serangan ulat jenis ini tidak menyebabkan pohon menjadi mati, justru menyebabkan pohon menjadi produktif setelah tunas muda tumbuh kembali.
Reporter: bbn/mul