search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mau Nyalon 2019, Ini Tantangan Jenderal Gatot
Senin, 9 Oktober 2017, 13:00 WITA Follow
image

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio . [ist]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com, Jakarta. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo harus bersiap jelang purna tugas 2018 mendatang. Selain menyelesaikan tugas di TNI, Gatot juga harus pasang kuda-kuda jika ingin terjun kedunia politik.
 
Meski namanya keluar dalam berbagai survei sebagai kandidat kuat pilpres 2019, Gatot harus waspada.
 
[pilihan-redaksi]
"Tantangannya nanti pada saat dia sudah tidak lagi menjabat, apakah dia bisa terus menjaga namanya berkibar," kata Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio kepada INILAHCOM, Minggu (8/10/2017).
 
Gatot kata Hendri, harus bisa menjaga respon positif dirinya di mata rakyat. Bersama TNI, Gatot memang sukses mendekatkan diri dengan Rakyat.
 
Namun bila serius nyapres, Gatot harus menghadap ke tokoh-tokoh politik nasional."Disarankan untuk merapat ke kubu Prabowo, SBY Dan sangat perlu mendekati Megawati," ungkapnya.
 
Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) menunjukkan, Gatot punya kans besar untuk berbicara banyak dikancah pilpres 2019, minimal sebagai kandidat cawapres mendampingi Jokowi.
 
Tingkat elektabilitas Gatot (12%) berada diposisi ketiga dibawah Jusuf Kalla di tempat teratas (15,1%), dan Prabowo Subianto (13,4%). [bbn/idc/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami