search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gedong Kirtya Kenalkan Lontar Lewat Program Museum Masuk Sekolah
Sabtu, 7 Juni 2025, 19:52 WITA Follow
image

beritabali/ist/Gedong Kirtya Kenalkan Lontar Lewat Program Museum Masuk Sekolah.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

UPTD Gedong Kirtya terus berupaya mengenalkan warisan budaya Bali kepada generasi muda lewat program 'Museum Masuk Sekolah'. Program ini secara khusus menyasar siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Buleleng.

Kepala UPTD Gedong Kirtya, Dewa Ayu Putu Susilawati, pada Jumat (6/6) menyampaikan bahwa selama ini antusiasme anak-anak terhadap museum lontar masih tergolong minim. Banyak siswa yang bahkan belum pernah mendengar tentang Gedong Kirtya, apalagi memahami nilai-nilai yang terkandung dalam lontar-lontar kuno peninggalan leluhur.

“Respon anak-anak dari adanya program ini cukup positif. Banyak yang antusias dan banyak yang berharap kunjungan ini diulang lagi,” kata Susilawati.

Program edukasi ini telah dilaksanakan sejak tahun lalu dan kembali berlanjut mulai April 2025. Hingga kini, total 18 SD telah dikunjungi. Susilawati mengaku meski anggaran terbatas, pihaknya tetap berkomitmen untuk melanjutkan program secara berkelanjutan.

Dalam setiap sesi 'Museum Masuk Sekolah', siswa tidak hanya mendapatkan penjelasan tentang Gedong Kirtya, tetapi juga diajak menonton video singkat tentang museum lontar tertua di Bali itu. Mereka turut mempraktikkan cara menulis aksara Bali di atas daun lontar dan bersama-sama menyanyikan lagu-lagu tradisional seperti “Juru Pencar” dan “Meong Meong”.

Dampak positif dari program ini mulai terlihat, di mana jumlah kunjungan ke Gedong Kirtya hingga Mei 2025 sudah mencapai 2.500 orang.

Selain edukasi keliling sekolah, Gedong Kirtya juga merencanakan Pameran Rempah yang akan digelar Oktober 2025 mendatang. Pameran ini akan menghadirkan ragam rempah lokal beserta sejarahnya, peran dalam upacara adat, manfaat pengobatan tradisional (usadha), hingga kajian ilmiah tentang kandungan rempah.

Tak hanya pameran, seminar ilmiah yang melibatkan akademisi dan peneliti juga bakal menjadi rangkaian kegiatan yang diharapkan bisa memperkaya wawasan masyarakat tentang kekayaan budaya dan potensi rempah-rempah Bali.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/rat



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami