search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Disdikpora Buleleng Siapkan Kelas Inklusi Sistem Gugus
Minggu, 8 Juni 2025, 14:42 WITA Follow
image

beritabali/ist/Disdikpora Buleleng Siapkan Kelas Inklusi Sistem Gugus.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng tahun ini akan membentuk kelas inklusi, untuk memberikan pendampingan belajar bagi siswa SMP yang mengalami disabilitas intelektual. Kelas inklusi dibentuk dengan sistem gugus.

Sekretaris Disdikpora Buleleng, Ida Bagus Gde Surya Bharata ditemui Kamis (5/6) mengatakan, dari 375 siswa SMP yang belum bisa membaca, menulis dan berhitung (calistung), 85 persen di antaranya mengalami disabilitas intelektual.

Untuk itu, siswa yang mengalami disabilitas intelektual ini akan diberikan pendampingan belajar, dengan sistem gugus yang dibentuk di tiga wilayah, yakni Buleleng timur, tengah dan barat.

Saat ini pihaknya sedang memetakan sekolah mana yang sekiranya dapat menyediakan ruang kelas inklusi, serta memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Selain itu sekolah yang dipilih harus dipastikan berjarak dekat dengan siswa.

"Jadi di waktu-waktu tertentu siswa datang ke sekolah yang sudah ditunjuk, untuk mendapatkan layanan pendampingan calistung. Sementara pembelajaran secara intens tetap dilakukan di satuan pendidikannya. Kami akan sampaikan rencana ini kepada pihak orangtua siswa, dengan menunjukan hasil tes yang dilakukan oleh tim psikolog," terang Surya.

Sistem gugus ini diambil karena dikhawatirkan siswa akan terkendala akses. Sebab, dua Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Buleleng hanya berlokasi di wilayah Kota Singaraja. Selain itu jumlah Guru Pendamping Khusus (GPK) sangat terbatas, yakni hanya berjumlah enam orang. Masing-masing dua orang di jenjang TK, dua orang di jenjang SD dan dua orang di jenjang SMP.

"Jadi dengan sistem gugus ini, enam GPK yang kami punya akan dikirim ke gugus itu. Kami akan jadikan enam GPK ini sebagai pionir dan pengimbasan. Sembari menunggu penambahan GPK dari Kementerian, karena pelatihan GPK itu hanya dilakukan oleh Kementerian secara daring," terang Surya.

Siswa yang akan mengikuti pendampingan belajar calistung di kelas inklusi kata Surya, akan diberikan bantuan uang transport antar-jemput dari dana BOS.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/rat



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami