Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Karangasem Sepakati Pendirian Krematorium Pertama Lewat Musyawarah Adat
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Sebuah langkah bersejarah terjadi di Kabupaten Karangasem. Setelah melalui proses panjang sejak tahun 2021, rencana pendirian krematorium pertama di wilayah Kecamatan Karangasem akhirnya mendapat kesepakatan bersama melalui penandatanganan berita acara yang difasilitasi Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Karangasem, Selasa (11/11/2025), di Kantor MDA Karangasem.
Proses penandatanganan yang dipimpin langsung oleh Bandesa Madya MDA Karangasem, I Nengah Suarya, menjadi momen penting bagi masyarakat adat di wilayah Desa Adat Ujung Hyang, Kecamatan Karangasem.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan Banjar Adat Ujung Mantri, Yayasan Graha Yadnya Krematorium (Tunon) Tyaga Margananda Ujung Mantri, Bandesa Alitan MDA Kecamatan Karangasem, serta Perbekel Desa Tumbu.
Dalam suasana penuh rasa hormat dengan busana adat madya, para pihak akhirnya mencapai kesepahaman mengenai pembangunan krematorium yang sebelumnya sempat menimbulkan polemik di tingkat lokal. MDA Karangasem hadir sebagai penengah, memastikan bahwa rencana pembangunan tidak bertentangan dengan awig-awig serta tetap selaras dengan tata titi kehidupan adat Bali.
“MDA hadir bukan sekadar memediasi, tetapi memastikan bahwa setiap langkah pembangunan di wilayah desa adat berpijak pada nilai kearifan lokal dan semangat kebersamaan,” ujar I Nengah Suarya.
Ia menegaskan, proses mediasi dilakukan dengan prinsip paras-paros sarpanaya lan salunglung sabayantaka, sebagai wujud penyama brayaan antar-krama. Adapun kesepakatan yang berhasil dicapai ini menjadi contoh konkret bahwa permasalahan adat dapat diselesaikan melalui musyawarah dan keharmonisan, bukan konflik.
“Permasalahan adat sebaiknya diselesaikan dengan duduk bersama. Inilah esensi keharmonisan yang menjadi roh adat Bali,” tambah Suarya.
Lebih jauh, menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, MDA Karangasem mengajak masyarakat menjadikan momentum suci tersebut sebagai waktu untuk memperkuat rasa persaudaraan, saling memaafkan, dan menumbuhkan semangat gotong royong di tengah warga adat.
Dengan tercapainya kesepakatan ini, Karangasem kini memiliki krematorium pertama yang berdiri atas dasar kebersamaan dan persetujuan seluruh komponen adat. Fasilitas ini diharapkan tidak hanya menjadi tempat pelaksanaan upacara keagamaan, tetapi juga simbol solidaritas, keharmonisan, dan penghormatan terhadap nilai-nilai adat Bali yang arif dan berbudaya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/krs
Berita Terpopuler
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 2429 Kali
Turis Somalia Ngamuk Tuduh Sopir Curi HP, Ternyata Terselip di Jok Mobil
Dibaca: 2339 Kali
Anggota BNNK Buleleng Terciduk Konsumsi Sabu
Dibaca: 2175 Kali
Pedagang Pasar Kumbasari Cemas Tukad Badung Meluap Lagi
Dibaca: 1969 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem