Geng Motor Keroyok Pemuda di Denpasar, Tuduh Jaket Korban Rasis
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Aksi brutal geng motor kembali terjadi di Denpasar. Seorang pemuda asal Surabaya, Jawa Timur, yang akrab disapa Cevin (19), menjadi korban pengeroyokan oleh delapan anggota geng motor pada Minggu (10/8/2025) dini hari.
Korban yang tinggal di Jalan Gunung Sang Hyang, Denpasar Barat ini diduga menjadi sasaran lantaran mengenakan jaket yang dianggap rasis oleh para pelaku. Salah satu pelaku berinisial RMF (21) asal Surabaya berhasil diamankan warga, sementara pelaku lainnya melarikan diri.
Menurut Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, peristiwa itu terjadi di depan MCD Jalan Gurita, Sesetan, Denpasar Selatan, sekitar pukul 00.10 WITA.
Dalam keterangannya, saksi AH (23) menceritakan bahwa ia dan korban baru pulang dari warung kopi di Jalan Mertasari, Sidakarya. Saat tiba di lokasi kejadian, keduanya diadang 7–8 orang pelaku yang mengendarai empat sepeda motor.
Setelah berhenti, korban langsung dikeroyok hingga sepeda motornya jenis Honda Beat dirampas. "Salah seorang pelaku merekam dan memvideokan sambil mengatakan jaketnya korban rasis. Sementara saksi AH didorong oleh pelaku," beber AKP Sukadi.
Saat pelaku akan membawa kabur motor korban, saksi AH berteriak “maling” dan “begal” sehingga menarik perhatian pengguna jalan. Seorang pengendara motor bernama DP (36) asal Pematang Siantar menghentikan pelaku dan berhasil merebut kembali motor korban.
"Saksi turun dari motor dan memegang pelaku yang akan membawa lari sepeda motor korban. Pelaku lainnya kabur dan masih dalam pengejaran," ujarnya.
Polisi kemudian mengamankan RMF yang tinggal di Jalan Raya Pemogan dan membawanya ke Polsek Denpasar Selatan. Barang bukti yang diamankan antara lain sepeda motor Honda Beat plat L 5156 FX, jaket hitam, kaos hitam bertuliskan “Pasukan Kera Liar”, dan baju korban bertuliskan “Anniversary 1 tahun”.
"Dari hasil pemeriksaan, pelaku RMF mengaku merampas motor dan memukul korban sebanyak 3 kali karena tersinggung dengan jaket yang digunakan korban," pungkasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/spy