Warga Pegayaman Saling Tebas di Buleleng Berakhir Damai, Motifnya Mencengangkan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Kasus saling tebas yang melibatkan dua warga Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Fauzi (51) dan Sohihul Islam (49) berakhir damai. Polisi menyebut perkelahian ini terjadi karena Fauzi sebagai pelaku mengalami halusinasi.
Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura pada Jumat (15/8) mengatakan, Fauzi dan Sohihul sepakat berdamai pada Kamis (14/8) kemarin, dan memutuskan untuk mencabut laporannya di Polres Buleleng.
Bahkan tokoh masyarakat, Perbekel hingga Kepala Dusun dilibatkan sebagai penjamin, sebagai bentuk perjanjian kedua belah pihak tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
AKP Widura menyebut, pasca kejadian, penyidik memang sempat terkendala untuk memeriksa Fauzi dan Sohihul. Sebab akibat saling tebas ini, keduanya harus dirawat di rumah sakit.
Belakangan diketahui, motif dari perkelahian ini terjadi lantaran Fauzi mengalami halusinasi dan harus menjalani pengobatan ke dokter ahli jiwa.
"Pelaku mengaku mendapat bisikan untuk menyerang korban. Bahkan pelaku sempat menuduh korban memasang alat penyadap. Intinya saat kejadian itu pelaku ngomongnya ngalor ngidul," terang AKP Widura.
Dimana pada Selasa (29/7) lalu, Fauzi datang ke rumah Sohihul dengan mengendarai motor sambil membawa senjata cabang. Ia kemudian menyerang Sohihul secara membabi buta, dengan senjata tersebut. Akibatnya, tangan Sohihul cidera dan retak, serta memar pada rahang.
Mengingat dirinya terus diserang oleh Fauzi, Sohihul pun berniat untuk melawan. Ia bergegas mengambil senjata tajam jenis sabit yang ada di belakang pintunya, dan langsung menebas pelaku sebanyak dua kali. Akibat kejadian ini, keduanya pun harus dilarikan ke rumah sakit.
"Jadi kasus ini sekarang sudah clear," tandas Widura.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rat