8 Warga Kalisada Digigit Anjing Rabies, 1 Anak Dirawat
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Sebanyak delapan warga Desa Kalisada, Kecamatan Seririt, Buleleng menjadi korban gigitan anjing positif rabies. Peristiwa ini terjadi secara beruntun sejak Kamis (19/6) hingga Minggu (22/6).
Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Gede Melandrat, saat dikonfirmasi Rabu (25/6) membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, delapan korban rata-rata mengalami luka gigitan di bagian bokong, betis, dan jari. Dua di antaranya masih berusia 3 dan 7 tahun.
"Paling parah korban berusia 7 tahun, bernama Luh Putu Akira Widiasih. Dia digigit pada bagian jari, telapak tangan dan perut sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit," ungkap Melandrat.
Menurut Melandrat, anjing betina yang menggigit para korban mulanya bersarang di semak-semak sekitar SDN 2 Kalisada. Anjing tersebut memiliki lima ekor anak yang seluruhnya telah diadopsi oleh warga setempat. Awalnya, warga tak menduga hewan itu positif rabies karena tidak menunjukkan gejala khas seperti takut sinar matahari atau air.
"Ternyata banyak korban yang digigit di waktu yang berbeda. Sehingga pada Minggu (22/6) kemarin, kami turun untuk melakukan eliminasi. Sampel otaknya sudah kami kirim ke Balai Veteriner Denpasar, dan dinyatakan positif rabies," jelas Melandrat.
Setelah hasil laboratorium keluar, eliminasi dilakukan terhadap 17 ekor anjing lain yang sempat kontak langsung dengan anjing induk tersebut. "Eliminasi juga dilakukan terhadap lima ekor anak anjing yang sebelumnya diadopsi oleh warga," terang Melandrat.
Selain eliminasi, pihaknya juga menggelar vaksinasi rabies kepada 286 Hewan Penular Rabies (HPR) seperti anjing, kucing, dan monyet di desa tersebut. Dinas Kesehatan Buleleng pun bergerak cepat memberikan vaksin anti rabies (VAR) kepada warga yang sempat kontak dengan anjing rabies maupun anak-anak anjing yang sempat diadopsi.
"Seluruh masyarakat termasuk anak-anak sekolah yang sempat kontak dengan anak-anak anjing itu, sudah kami data dan di VAR," tandas Melandrat.
Langkah cepat ini dilakukan demi mencegah penyebaran rabies lebih luas di wilayah Buleleng, mengingat gigitan rabies bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rat