Warga Seminyak Keluhkan Bencong Seronok
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Pertemuan antara aparat Desa Seminyak Kuta, dengan Kapolda Bali Irjen Po. Hadiatmoko, pada Rabu (15/9), di Balai Banjar setempat, ternyata berfaedah. Dalam pertemuan tersebut banyak terungkap persoalan yang dialami masyarakat setempat, termasuk mengeluhkan para bencong yang berkeliaran dengan pakaian seronok.
Yang paling merasa resah dengan kehadiran para para bencong atau waria ini adalah para ibu ibu. Pasalnya, para bencong dianggap mengganggu para ibu-ibu yang sedang pergi ke pasar di pagi hari.
Keluhan itu disampaikan langsung Kepala Lingkungan Desa Seminyak I Nyoman Sudana dihadapan Kapolda Bali yang datang bersama rombongan.
Dikatakannya, keberadaan para bencong sudah tidak bisa ditolerir lagi. Penindakan terhadap para bencong, menurut Sudana sudah dilakukan tapi sebatas pengecekan identitas diri.
Karenanya, Sudana meminta petunjuk kepada Kapolda apa yang harus dilakukan aparat desa Seminyak terkait keberadaan para bencong tersebut.
Aparat desa hanya bisa bertindak mengecek identitas para wariadi sini, jelasnya.Bukan hanya masalah bencong, warga juga mengeluhkan tindakan premanisme yang terjadi di kawasan Kuta. Termasuk, kasus penyerangan Red Room di Jalan Camplung Tanduk nomor 15 Seminyak, Kuta, hingga menewaskan Bagus Ali Edi Sastrawan (karyawan koki).
Kami khawatir tindakan premanisme akan terjadi lagi di Seminyak ini, ujarnya.Irjen Hadiatmoko berjanji akan segera melakukan tindakan terkait informasi masyarakat Seminyak, Kuta.Khusus untuk keberadaan waria, mantan staf ahli Kapolri ini meminta agar aparat desa menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada polisi.
Kepolisian akan bekerjasama dengan Dinas Trantib. Mereka akan kita bina, kalau meresahkan akan kita tindak tegas, bebernya.Khusus untuk kasus Red Room, Irjen Hadiatmoko mengatakan, identitas pelakunya sudah dikantongi. Diduga kuat pelakunya masih berada di luar negeri.Identitas pelaku sudah dikantongi. Hanya saja dia masih berada di luar Bali, ujarnya.
Reporter: bbn/bgl