Orang Indonesia tentu sudah tak asing dengan buah lontar yang sering dijual oleh pedagang keliling. Tak hanya menyegarkan, buah lontar rupanya menyimpan segudang manfaat dan khasiat untuk tubuh.

Apa saja manfaat buah lontar untuk kesehatan?

Buah lontar atau yang disebut dengan nama latinnya Borassus flabellifer ini memiliki tekstur serupa dengan kolang kaling. Teksturnya lunak, bening, dan tinggi kandungan air.

Selain memiliki rasa yang enak dan segar, buah lontar juga kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh. Sebut saja vitamin B, vitamin C, zat besi, zinc, kalium, kalsium, fosfor, tiamin, dan riboflavin. Masyarakat juga percaya bahwa lontar merupakan bahan pengobatan alami untuk berbagai macam penyakit.

Melansir berbagai sumber, berikut beberapa manfaat mengejutkan dari buah lontar untuk kesehatan tubuh.

1. Meredakan masalah pencernaan

Buah lontar adalah obat alami untuk beberapa gangguan pencernaan. Melansir Health Benefits Times, buah lontar membantu menghilangkan sembelit dan meningkatkan pergerakan usus yang normal. Buah ini juga membantu mencegah keasaman dan sakit maag.

2. Meredakan masalah kulit

Buah lontar juga diketahui merupakan obat yang sangat baik untuk beberapa masalah kulit umum yang muncul selama musim panas seperti biang keringat.

Mengoleskan daging buah lontar pada area kulit yang bermasalah dapat memberikan efek menenangkan. Cara ini juga membantu menghilangkan rasa gatal yang terkait dengan masalah kulit akibat suhu panas.

Sifat anti-inflamasi dari buah lontar sangat membantu dalam mengobati kemerahan pada kulit akibat panas yang menyengat.

Selain itu, tuam yang terbuat dari buah lontar ternyata efektif untuk mengobati dermatitis.

3. Menyejukkan tubuh

Buah lontar adalah pendingin alami dan membantu menjaga tubuh tetap sejuk selama cuaca panas. Buah ini tentu juga membantu mencegah sejumlah masalah terkait panas seperti biang keringat, dehidrasi, kulit kering, gagal ginjal, dan rambut rontok.

Tidak hanya menghidrasi tubuh, buah lontar juga membantu menggantikan nutrisi dan elektrolit yang hilang akibat produksi keringat berlebih.