search
light_mode dark_mode
Indonesia dan Uni Eropa Teken IEU-CEPA di Bali, Ekspor Diproyeksikan Naik 60 Persen

Selasa, 23 September 2025, 15:37 WITA Follow
image

beritabali/ist/Indonesia dan Uni Eropa Teken IEU-CEPA di Bali, Ekspor Diproyeksikan Naik 60 Persen.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Setelah hampir satu dekade perundingan, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya mencapai tonggak sejarah penting melalui penandatanganan kesepakatan substantif Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Capaian ini merupakan tindak lanjut konkret dari pengumuman kesepakatan yang dilakukan Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen di Belgia, Juli 2025 lalu.

Kesepakatan IEU-CEPA menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga di ASEAN setelah Singapura dan Vietnam yang berhasil menjalin CEPA dengan Uni Eropa. Hal ini sekaligus menjamin persaingan lebih adil bagi produk dan investasi Indonesia di pasar global.

“Dari putaran pertama perundingan di Brussels tanggal 20 hingga 21 September 2016 hingga hari ini di Bali, perjalanan sembilan tahun ini telah membawa kita pada sebuah tonggak bersejarah yang mencerminkan komitmen bersama dan berkelanjutan kita terhadap kemitraan ekonomi yang terbuka, adil, dan berkelanjutan melalui IEU–CEPA,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Joint Press Statement bersama Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa, Maroš Šefovi, di Bali, Rabu (22/9/2025).

Airlangga menegaskan kesepakatan ini akan membuka akses pasar lebih luas bagi Indonesia, termasuk liberalisasi perdagangan barang, jasa, dan investasi. Kedua pihak sepakat menghapus tarif pada lebih dari 98% jenis tarif dan 99% nilai impor.

Saat implementasi, produk Indonesia langsung akan menikmati tarif 0% di 90,40% pasar Uni Eropa, disusul pengurangan tarif lebih lanjut secara bertahap.

Komoditas unggulan Indonesia seperti minyak sawit, kopi, tekstil, alas kaki, hingga furnitur diproyeksikan mengalami lonjakan ekspor. Tak hanya itu, Indonesia juga akan didorong untuk mengekspor produk berteknologi tinggi, termasuk ponsel pintar dan peralatan telekomunikasi.

Komisioner Uni Eropa Maroš turut menegaskan peran penting Indonesia dalam kesepakatan ini. “Merupakan kehormatan bagi saya untuk berdiri di sini hari ini bersama Menteri Airlangga, juga seluruh Duta Besar Uni Eropa dan tim negosiasi Indonesia yang sangat tangguh, kuat, dan dinamis pada seremoni bersejarah ini. Saya ingin memulai dengan menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Menteri Airlangga, karena dedikasi pribadi, keterlibatan yang konstruktif, dan kepemimpinan politik yang kuat, merupakan kunci dan berperan penting dalam membawa kita ke momen yang sungguh bersejarah ini,” ujarnya.

IEU-CEPA juga membuka peluang besar di sektor investasi, mengingat Uni Eropa selama ini menjadi investor penting di Indonesia, terutama di sektor farmasi, jasa, industri makanan, hingga kawasan industri. Kesepakatan ini diyakini memperkuat transfer teknologi, integrasi rantai pasok global, hingga mendorong perdagangan digital sejalan dengan tren global.

Dengan berbagai fitur komprehensif, ekspor Indonesia ke Uni Eropa diproyeksikan melonjak hingga 60% pada awal implementasi IEU–CEPA. Pertumbuhan ini diperkirakan meningkatkan pendapatan nasional sebesar USD2,8 miliar, menciptakan lapangan kerja baru, dan berkontribusi pada pengurangan kemiskinan.

“Dengan penandatanganan dan pengumuman bersama atas kesimpulan substantif negosiasi CEPA, dimulailah era baru dalam hubungan bilateral kedua negara. Kerja sama ini merupakan kolaborasi antara 723 juta orang dari kedua negara dengan nilai lebih dari USD21 triliun,” pungkas Menko Airlangga.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami