Dua Pendaki Tersesat dan Cedera di Gunung Abang, BPBD Bangli Ingatkan Pentingnya Pemandu

beritabali/ist/Dua Pendaki Tersesat dan Cedera di Gunung Abang, BPBD Bangli Ingatkan Pentingnya Pemandu.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BANGLI.
Akibat nekat mendaki tanpa pemandu, dua orang asal Gianyar yang melakukan pendakian di Gunung Abang, Kintamani, pada Sabtu (21/9/2025) tersesat.
Berkat koordinasi dan kerja sama seluruh pihak terkait, keduanya berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
Kejadian pendaki tersesat karena tidak tahu medan kerap terjadi, padahal di setiap lokasi pendakian sudah ada pemandu yang siap memberikan pelayanan bagi wisatawan yang ingin menikmati sensasi pegunungan. Namun masih banyak pendaki yang mengabaikan keberadaan pemandu, sehingga berakhir tersesat dan harus meminta pertolongan pihak terkait.
Seperti dialami dua pendaki asal Gianyar yang melakukan perjalanan dari Bukit Trunyan menuju Bukit Abang. Awalnya pendakian berjalan aman sejak dimulai pukul 09.00 WITA, namun karena tidak mengetahui medan, keduanya kehilangan arah.
Sekitar pukul 19.30 WITA, BPBD dan Damkar Bangli menerima laporan tersebut dan segera berkoordinasi dengan Camat Kintamani, Pokdarwis setempat, serta tim Basarnas. Setelah pencarian dilakukan, kedua pendaki berhasil ditemukan di perbatasan Bukit Trunyan dan Bukit Abang sekitar pukul 21.40 WITA.
Saat ditemukan, salah satu pendaki mengalami cedera kaki akibat terjatuh, sementara pendaki perempuan tak sadarkan diri karena mengalami kejang. Keduanya kemudian dibawa ke RS Karangasem untuk mendapatkan perawatan medis.
Kepala Pelaksana BPBD dan Damkar Bangli, I Wayan Wardana, menegaskan bahwa kejadian ini bukan yang pertama kali.
"Ini merupakan kejadian yang kesekian kalinya, dimana pendaki tidak menggunakan pemandu saat mendaki," ungkapnya, Senin (22/9/2025).
Wardana menambahkan, di lokasi tersebut sebelumnya pernah terjadi pendaki meninggal dunia karena medan yang ekstrem. Bahkan, sebelum pendakian dimulai, pihak terkait sudah memperingatkan agar tidak melintasi jalur berbahaya tanpa pemandu, namun diabaikan.
Untuk menghindari kejadian serupa, ia mengimbau masyarakat agar selalu menggunakan jasa pemandu saat melakukan pendakian di wilayah Bangli.
"Daerah perbukitan sangat rawan, diperlukan orang-orang berpengalaman sebagai penuntun jalan. Karena salah sedikit bisa kesasar dan berakibat fatal," tegasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/bgl