Matta Cinema dan Tempo Kolaborasi Luncurkan 6 Project Film di Busan International Film Festival

beritabali/ist/Matta Cinema dan Tempo Kolaborasi Luncurkan 6 Project Film di Busan International Film Festival.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Matta Cinema Production, rumah produksi film asal Yogyakarta, resmi mengumumkan enam rencana produksi film (Project Line Up) di Asian Content and Film Market, rangkaian program Busan International Film Festival (BIFF) ke-30 di Busan, Korea Selatan, pada 21 September 2025.
Sebagian proyek yang akan diproduksi pada 2025 hingga 2028 tersebut telah mendapatkan dukungan investasi dari Indonesia. CEO sekaligus Produser Matta Cinema Production, Nugroho Dewanto, menegaskan tujuan utama kehadiran Matta di Busan adalah membuka peluang kolaborasi internasional.
"Kami menjajaki kerjasama investasi, distribusi dan penjualan film dengan beberapa perusahaan dari berbagai negara," kata Nugroho Dewanto, usai peluncuran proyek film tersebut di sesi happy hour, Asian Content and Film Market, Busan.
Mengangkat tema “TRUE STORIES of INDONESIA: From Local Roots to Global Screen”, Matta Cinema Production juga mengumumkan kerjasama resmi dengan Tempo Media Group. Kolaborasi ini akan menghasilkan tiga film drama kriminal berbasis kisah nyata dari jurnalisme investigasi Majalah Tempo.
Tiga Film dari Kolaborasi Matta Cinema dan Tempo Media Group
1. Pintu Kanjuruhan (The Doors of Kanjuruhan) – kisah tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, digarap sutradara Razka Robby Ertanto dengan anggaran Rp10 miliar.
2. Malam Alia (The Longest Night) – diadaptasi dari kasus bullying di Semarang, disutradarai Pritagita Arianegara dengan anggaran Rp10 miliar.
3. Kampung Harapan (Village of the Hopefuls) – mengangkat isu judi online di Indonesia, digarap Garin Nugroho dengan anggaran Rp10 miliar.
Ketiga film tersebut akan diproduksi pada 2026–2028 bersama Pal8 Pictures, anak perusahaan Tempo.
“Kami memang berkeinginan mengangkat kisah-kisah menyentuh yang selama ini menarik perhatian publik melalui medium film untuk mendorong perubahan yang nyata di Indonesia dan menjangkau lebih banyak kalangan,” kata produser Pal8 Pictures, Wahyu Dhyatmika, yang juga Direktur Tempo Media Group.
Proyek Lain Matta Cinema
Selain tiga film kolaborasi dengan Tempo, Matta Cinema juga meluncurkan proyek lain, antara lain:
1. Rencana Besar Untuk Mati Dengan Tenang (My Own Last Supper) – adaptasi novel terbaik sayembara, disutradarai ismailBASBETH, dengan anggaran Rp8 miliar. Produksi dimulai November 2025.
2. Peristirahatan Terakhir (Last Resort) – ditulis almarhum Gertjan Zuilhof, dengan anggaran Rp20 miliar, juga disutradarai ismailBASBETH.
3. Perjalanan Rasa (The Unforgettable Flavors) – terinspirasi dari buku resep Mustika Rasa tahun 1965 karya Sukarno, akan disutradarai Lasja F. Susatyo dengan anggaran Rp12 miliar.
"Matta Cinema Production akan terus konsisten menyajikan film-film berkualitas dunia dengan pemahaman utuh atas cerita, talent dan penonton Indonesia. Jalan baru perlu dirintis, karena yang membutuhkan film bagus di bioskop tidak hanya remaja, tapi juga penonton anak-anak dan penonton dewasa. Kami fokus pada yang terakhir dulu dengan proyek-proyek yang kami luncurkan ini," kata ismailBASBETH di sela Asian Content and Film Market, Busan.
Produser Lyza Anggraheni dari Ruang Basbeth Bercerita (RBB) menambahkan bahwa kerja sama internasional juga terbuka luas untuk film Perjalanan Rasa dan The Last Resort.
“Kami membuka peluang kerjasama internasional dalam bentuk apapun, baik untuk project Perjalanan Rasa yang fokus pada market utama Indonesia dan juga The Last Resort akan fokus pada market internasional,” ujar Lyza.
Dengan deretan proyek ambisius ini, Matta Cinema Production memperkuat posisi Indonesia di kancah perfilman dunia, menyuarakan kisah lokal dengan daya tarik universal, serta membuka peluang baru kemitraan internasional.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rls