search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tunggakan BPJS Kesehatan di Karangasem Tembus Rp15 Miliar

Selasa, 12 Agustus 2025, 22:42 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tunggakan BPJS Kesehatan di Karangasem Tembus Rp15 Miliar.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Tunggakan BPJS Kesehatan untuk peserta mandiri di Karangasem hingga memasuki pertengahan tahun 2025 ini menembus angka Rp15 miliar lebih.

Berdasarkan data BPJS Kesehatan, jumlah peserta mandiri yang menunggak iuran hingga pertengahan tahun 2025 sebanyak 17.503 orang. Alasan dari banyaknya tunggakan tersebut bervariasi, mulai dari lupa membayar hingga tidak mampu membayar premi.

"Itu data hingga bulan Juli 2025, kabar bagusnya sekitar 6 ribu peserta yang menunggak kini sudah beralih segmennya menjadi bekerja, ada yang diangkat menjadi ASN dan lainnya. Asumsi kami dengan jumlah tersebut sudah bekerja nantinya dapat menyelesaikan tunggakannya dengan akumulasi sekitar Rp4,1 miliar," ungkap Kepala BPJS Cabang Klungkung, Gusti Ngurah Catur Wiguna saat bertemu wartawan di Karangasem, Selasa (12/8/2025).

Dengan adanya peralihan segmen tersebut, kata Wiguna, maka secara otomatis status kepesertaan BPJS Kesehatan langsung menjadi aktif kembali. Kendati demikian, hutang atau tunggakan premi sebelumnya tetap harus dibayarkan oleh peserta bersangkutan.

Bahkan untuk meringankan beban tunggakan, BPJS Kesehatan juga memiliki program rehab, dimana tunggakan bisa dicicil oleh peserta agar status kepesertaan bisa diaktifkan kembali. Selain itu, ada juga aturan terkait tunggakan, dimana peserta hanya wajib membayar tunggakan selama 24 bulan saja alias dua tahun. Sehingga peserta yang memiliki tunggakan lebih dari dua tahun diberikan keringanan dengan hanya membayar selama dua tahun.

"Sejauh ini sudah ada sekitar 2.238 peserta yang telah mengikuti program rehab, kelas 1 sebanyak 229 peserta, kelas II 504 peserta dan sisanya kelas III. Jumlah tersebut termasuk rehab Tahun 2025 yang sudah tercatat lebih dari 500 peserta," tandas Wiguna.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami