Macet di Ketapang, Harga Buah Impor di Jembrana Meroket
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Kemacetan panjang kendaraan logistik di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, mulai berdampak pada pasokan buah impor ke Bali, khususnya di Kabupaten Jembrana. Akibatnya, harga buah impor di Pasar Umum Negara mengalami lonjakan cukup signifikan dalam dua pekan terakhir.
Para pedagang merasakan langsung dampak dari keterlambatan pengiriman barang. Salah satunya adalah Ni Made Krisna Nata Dewi (28), yang mengungkapkan bahwa pasokan buah dari Jawa kini datang jauh lebih lambat dari biasanya.
“Biasanya truk datang jam 10 pagi, sekarang baru sampai jam 6 sore. Jadi saya pulang malam,” ujarnya, Selasa (5/8/2025).
Beberapa jenis buah impor yang mengalami kenaikan harga mencolok di antaranya adalah Apel Fuji, Anggur, dan Kelengkeng. Harga Apel Fuji biasa naik dari Rp480 ribu menjadi Rp520 ribu per dus, sedangkan varian premium meningkat dari Rp780 ribu menjadi Rp820 ribu per dus.
Anggur Hijau isi 5 kg yang sebelumnya seharga Rp350 ribu kini melonjak menjadi Rp430 ribu. Anggur Merah naik dari Rp300 ribu menjadi Rp400 ribu per dus, sementara Kelengkeng impor mengalami kenaikan dari Rp400 ribu menjadi Rp500 ribu per dus isi 10 kg.
Kenaikan harga ini juga dikeluhkan oleh para pembeli. Putu Widiantari (26), warga Pohsanten, berharap pemerintah segera mencari solusi untuk mengatasi masalah distribusi yang berdampak pada harga.
“Kalau bisa buah lokal juga diberdayakan, jadi tidak tergantung dari luar,” harapnya.
Tak hanya buah-buahan, kemacetan di Pelabuhan Ketapang juga mulai memengaruhi distribusi barang lainnya, seperti bahan bangunan. Keterlambatan pengiriman besi dan semen menyebabkan harga material ikut mengalami kenaikan di pasaran.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/jbr