search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dharma Santi Nyepi di Pura Batukau, Sanjaya Ajak Jaga Harmoni Alam
Selasa, 10 Juni 2025, 22:52 WITA Follow
image

beritabali/ist/Dharma Santi Nyepi di Pura Batukau, Sanjaya Ajak Jaga Harmoni Alam.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Dalam rangka perayaan Bulan Bung Karno VII, Pemerintah Kabupaten Tabanan menggelar Dharma Santi Nyepi Saka 1947 di Pura Luhur Batukaru, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, pada Selasa (10/6).

Acara bertepatan dengan Purnama Sasih Kasadha ini diisi dengan persembahyangan bersama dan dihadiri langsung oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., didampingi Ketua TP PKK Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga, S.Sos., dan Ny. Budiasih Dirga.

Tampak hadir pula Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Acharya Nanda, Cokorda Anglurah Tabanan, jajaran Forkopimda, PHDI, Sekda, para asisten, pimpinan OPD, camat, hingga seluruh ASN dan Non ASN di lingkungan Pemkab Tabanan.

Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya menyambut baik pelaksanaan Dharma Santi Nyepi ini. Kegiatan tersebut diikuti sekitar 2.000 peserta yang turut menyimak dharma tula dari Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Acharya Nanda untuk memperkuat spiritualitas masyarakat.

“Jadi perlulah di Bali ini selain kita orang Bali menjalankan swadharma negara sebagai pemerintah yang memang memiliki tanggung jawab sebagai abdi negara, jadi pemerintah juga memiliki tanggung jawab sebagai abdi agama dan abdi negara, dua hal yang memang harus beririsan,” ujar Sanjaya.

Tradisi kuno di Pura Luhur Batukaru juga turut diangkat, di mana anak-anak yang belum ketus gigi tidak diperkenankan tangkil ke kahyangan jagat Batukaru. Sebagai solusi edukatif, dibangun perpustakaan taman baca di area pura.

Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, selaku Bunda Literasi Kabupaten Tabanan, bersama Ketua GOW dan DWP Tabanan, meninjau taman baca tersebut. Dalam kesempatan itu, sekitar 2.000 buku diserahkan kepada Bendesa Adat, disertai bingkisan alat tulis dan paket makanan bergizi untuk anak-anak.

“Tatkala orang tuanya bersembahyang, anak-anak dapat ditempatkan di sini sambil membaca buku, sehingga waktu menunggu tidak hanya diisi dengan bermain HP, tetapi juga dengan kegiatan yang mendidik,” ujar Bunda Rai.

Kegiatan persembahyangan di Pura Luhur Batukaru ini merupakan agenda rutin Pemkab Tabanan setiap Purnama. Selain sebagai wujud bhakti spiritual, kegiatan ini sekaligus bentuk pelestarian lingkungan dan pertiwi.

Sebagai simbol harmoni dengan alam, Bupati Sanjaya bersama jajaran juga melaksanakan penanaman bumi banten, yakni berbagai tanaman upakara Hindu seperti kencur, temulawak, pangi, sereh, daun salam, hingga kelapa daksina. Tak hanya itu, Bupati turut melepas 15 ekor burung kitaran dan memberi makan ikan di kolam pura sebagai wujud keseimbangan ekosistem.

“Ini artinya bagian dari merawat Pertiwi. Sama seperti Bapak Gubernur di dalam menjalankan tugas visi misi Bali dan Kabupaten Tabanan Nangun Sat Kertih Loka Bali dengan menjaga keseimbangan jagat Bali Niki secara sekala niskala, mengimplementasikan kramanya (sumber daya manusianya), alam lingkungannya dan budayanya. Jadi tadi sudah kita aktualisasikan salah satu penghijauan, merawat Pertiwi, mengaktualisasikan daripada visi misi Nangun Sat Keti Loka Bali,” pungkasnya.

Di akhir acara, Sanjaya mengajak seluruh jajaran untuk bersama-sama melanjutkan pembangunan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani.

“Maka dari itu tetap dipertahankan dan dilanjutkan karena pembangunan ini tidak bisa bekerja sendiri semua pihak atas bersama-sama mewujudkan kesejahteraan Tabanan yang aman umum dan madani,” tutup Politisi asal Dauh Pala tersebut.

Editor: Redaksi

Reporter: Humas Tabanan



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami