Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Jelang Tumpek Landep, Layanan Cuci Motor Lapas Tabanan Kebanjiran Pelanggan
BERITABALI.COM, TABANAN.
Menjelang Hari Raya Tumpek Landep, pada Sabtu, (27/7) layanan cuci motor yang dikelola Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan ramai didatangi oleh pelanggan.
Puluhan pelanggan memanfaatkan layanan ini. Tumpek Landep sendiri merupakan Hari Raya Umat Hindu yang dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali.
Tumpek Landep sejatinya merupakan Upacara Yadnya terhadap semua jenis alat yang tajam serta memohon kepada Bhatara Siwa dan Sang Hyang Pasupati agar semua alat atau senjata tetap bertuah. Tumpek Landep juga memiliki tujuan untuk memohon ketajaman pikiran sehingga menjadi orang yang berguna serta memiliki pikiran yang suci dan bersih.
Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik dan Kegiatan Kerja, Agung Wisnuputra Dalem mengatakan bahwa layanan cuci motor ini merupakan asimilasi yaitu proses pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
“Asimilasi cuci motor ini bertujuan untuk membaurkan Warga Binaan dengan Masyarakat tetapi tentunya setelah dilaksanakan sidang tim pengamat pemasyarakatan serta WBP yang diberi kesempatan untuk melaksanakan asimilasi ini telah memenuhi syarat,” jelasnya.
Kepala Lapas Kelas IIB Tabanan Muhamad Kameily mengatakan, di Lapas Tabanan terdapat banyak kegiatan pembinaan baik pembinaan kepribadian maupun pembinaan kemandirian.
“Salah satu pembinaan kemandirian yang kami selenggarakan yaitu asimilasi cuci motor. Kami membekali Warga Binaan dengan skill atau keterampilan sehingga pada saat reintegrasi dengan masyarakat, mereka mempunyai bekal setelah bebas dari Lapas,” terang Muhamad Kameily.
Salah seorang pelanggan, Putu mengungkapkan bahwa ini merupakan pertama kalinya ia memanfaatkan layanan cuci motor Lapas Tabanan menjelang Tumpek Landep.
“Saya pikir Lapas itu menyeramkan tetapi ternyata tidak. Dengan layanan cuci motor yang dilakukan oleh Napi itu menunjukkan stigma positif bahwa orang-orang yang masuk ke Lapas dapat berubah dan menjadi orang yang lebih baik,” ujarnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/tab
Berita Terpopuler
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 1601 Kali
Turis Somalia Ngamuk Tuduh Sopir Curi HP, Ternyata Terselip di Jok Mobil
Dibaca: 1445 Kali
Anggota BNNK Buleleng Terciduk Konsumsi Sabu
Dibaca: 1349 Kali
Pedagang Pasar Kumbasari Cemas Tukad Badung Meluap Lagi
Dibaca: 1153 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem