Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Dinsos Buleleng Latih Pegawai Kuasai Bahasa Isyarat Demi Pelayanan Inklusif
BERITABALI.COM, BULELENG.
Sebagai bentuk komitmen mewujudkan pelayanan publik yang ramah disabilitas, Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng menggelar pelatihan bahasa isyarat bagi para pegawainya. Kegiatan ini menggandeng SLB Negeri 1 Buleleng dan berlangsung sejak Rabu (29/10).
Pelatihan tersebut diikuti 12 orang pegawai dari berbagai bidang di lingkungan Dinsos Buleleng. Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Maman Wahyudi, menyampaikan bahwa kegiatan dilakukan setiap hari sebagai bagian dari upaya meningkatkan pelayanan bagi penyandang disabilitas, khususnya penyandang rungu wicara.
"Pelatihannya setiap pukul 11.00-12.00 WITA, dan sudah berjalan selama satu minggu dan akan terus dilanjutkan sampai pegawai kami menguasai bahasa isyarat," kata Maman.
Ia menjelaskan, pelatihan ini penting agar para pegawai dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada penyandang disabilitas. Terlebih, pihaknya pernah menangani kasus sensitif yang melibatkan penyandang disabilitas rungu wicara berinisial KAA (33), di mana komunikasi menjadi tantangan tersendiri.
"Sebelumnya kami harus bekerjasama dengan juru bahasa isyarat untuk bisa berkomunikasi dengan mereka (penyandang rungu wicara). Atau komunikasi kami lakukan lewat tulisan. Padahal ini memang kewajiban kami untuk bisa memahami bahasa mereka dan untuk memenuhi hak-hak mereka dalam mengakses informasi," jelasnya.
Ke depan, Maman menambahkan bahwa pelatihan serupa akan diperluas ke petugas di tingkat desa dan kecamatan, agar pelayanan bagi penyandang disabilitas dapat dilakukan secara lebih cepat dan tepat.
Sementara itu, Kepala SLB Negeri 1 Singaraja, Made Winarsa, mengatakan para pegawai Dinsos Buleleng mendapatkan pelatihan dasar Bahasa Isyarat Bahasa Indonesia (BISINDO). Peserta juga diajak berinteraksi langsung dengan siswa rungu wicara untuk melatih kemampuan komunikasi mereka.
"Latihan bahasa isyarat bisanya memakan waktu sebulan. Ada kamusnya juga," ujar Winarsa.
Baca juga:
Seorang Penerjemah Bahasa Isyarat Viral
Selain Dinsos, pelatihan serupa juga diberikan kepada instansi lain seperti Pengadilan dan Kementerian Agama. Winarsa berharap semakin banyak lembaga pemerintahan yang berinisiatif melatih pegawainya agar layanan publik di Buleleng semakin inklusif.
"Di Buleleng ini yang bisa bahasa isyarat masih sangat kurang. Minimal masing-masing instansi itu ada dua orang yang bisa bahasa isyarat. Kami pun siap membantu memberikan pelatihan," tandasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rat
Berita Terpopuler
Karyawan Studio Tatto Gantung Diri Sambil Live TikTok di Kos Denpasar
Dibaca: 9086 Kali
Pesan Terakhir Pelajar SMP di Denpasar yang Tewas Gantung Diri
Dibaca: 7059 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem