Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Minat Baca Rendah, Perpustakaan Karangasem Genjot Literasi Lewat Buku Langka dan Moling

Rabu, 29 Oktober 2025, 16:14 WITA Follow
Beritabali.com

beritabali/ist/Minat Baca Rendah, Perpustakaan Karangasem Genjot Literasi Lewat Buku Langka dan Moling.

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Minat masyarakat Kabupaten Karangasem untuk mengunjungi Perpustakaan Daerah masih tergolong rendah. Kondisi ini terlihat dari jumlah pengunjung harian yang sedikit, padahal perpustakaan tersebut memiliki ribuan koleksi buku, termasuk puluhan naskah kuno yang sudah dialihaksarakan.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Karangasem, I Nyoman Sudiatmika, membenarkan hal tersebut. Ia menyebut, rata-rata kunjungan masyarakat setiap hari hanya berkisar 25 hingga 50 orang.

“Ya, masih rendah sekali. Mungkin pengaruh perkembangan zaman digital. Masyarakat sudah bisa mengakses buku-buku yang disukai melalui smartphone. Sekarang semua bisa dicari lewat Google,” ujarnya.

Menurutnya, kemudahan akses digital membuat kunjungan fisik ke perpustakaan berkurang. Karena itu, pihaknya kini menyiapkan strategi untuk menggairahkan kembali budaya literasi masyarakat.

“Kedepan, kami akan menambah koleksi buku yang tidak tersedia di Google. Selain itu, sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya membaca juga akan kami genjot,” tambahnya.

Saat ini, Perpustakaan Daerah Karangasem memiliki 16.210 judul buku dengan total 26.000 eksemplar. Tak hanya itu, terdapat 61 naskah kuno yang telah dialihaksarakan, seperti usada, geguritan, kakawin, dan babad. Dari jumlah tersebut, 176 judul buku sudah didigitalisasi dengan total 325 eksemplar.

Dinas Perpustakaan juga menggencarkan program perpustakaan dengan mobil keliling (moling), yang saat ini difokuskan untuk menjangkau sekolah dasar sebagai upaya menumbuhkan minat baca sejak dini.

Meski fasilitas dan koleksi terus ditingkatkan, tantangan terbesar masih terletak pada kebiasaan membaca masyarakat. Pemerintah berharap edukasi literasi sejak dini bisa menjadi kunci terbentuknya budaya baca yang kuat di masa depan.

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami