Kasus Tahanan Tewas di Polresta Denpasar, 7 Tersangka Narkoba Jadi Pelaku Pengeroyokan

bbn/ilustrasi/Kasus Tahanan Tewas di Polresta Denpasar, 7 Tersangka Narkoba Jadi Pelaku Pengeroyokan.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Polresta Denpasar terus mengusut kasus pengeroyokan pelaku cabul, inisial AI (36) yang tewas di rumah tahanan Polresta Denpasar, pada Rabu 4 Juni 2025 sekira pukul 21.30 WITA. Informasi terakhir, korban dikeroyok oleh tujuh tersangka kasus narkoba.
Penjelasan terkait kematian korban disampaikan Kabid Humas Polda Bali Kombespol Ariasandy kepada awak media, Kamis 5 Juni 2025 malam. Ia menerangkan sejumlah fakta baru terkait kejadian mengenaskan tersebut.
Dibeberkannya, pelaku pengeroyokan berjumlah tujuh orang, masing-masing inisial ADS, KAJ, JR, PPM, JMWK, IKS, dan IGAMP. Para pelaku ini diketahui merupakan tahanan kasus narkoba.
"Pelaku berjumlah 7 orang terlibat kasus narkoba," terang perwira melati tiga di pundak ini, pada Kamis 5 Juni 2025.
Korban AI yang juga terlibat kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur baru masuk Rutan Polresta Denpasar pada Rabu, 4 Juni 2025. Belum sehari ditahan, atau tepatnya sekitar pukul 21.30 WITA, salah satu penghuni sel melapor kepada petugas jaga bahwa ada seorang tersangka yang jatuh di kamar mandi.
Menerima laporan tersebut, petugas jaga bergegas mengeceknya. Saat dicek, AI ditemukan dalam kondisi tidak sadar namun masih bernapas.
"Korban dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar dan dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, petugas Polresta Denpasar langsung melakukan pemeriksaan terhadap seluruh tahanan. Hasilnya, pemeriksaan mengerucut pada 11 orang tahanan sebagai saksi.
Dari hasil pemeriksaan mendalam, Polisi menemukan adanya dugaan penganiayaan disertai pengeroyokan yang dilakukan oleh tujuh orang tahanan kasus narkoba. Kini, status ketujuh tahanan tersebut resmi dinaikkan menjadi tersangka.
"Jadi, penyelidikan dinaikkan statusnya menjadi penyidikan terhadap tujuh terduga pelaku," sebutnya.
Kombes Ariasandy menuturkan, saat ini pihak kepolisian masih mendalami motif para pelaku melakukan tindak kekerasan itu. Ia juga meminta semua pihak bersabar menanti hasil penyidikan.
"Sabar, penyidikan masih berlangsung," ungkapnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/spy