Menteri LH Ultimatum Danone Soal Plastik di Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq memberikan peringatan keras kepada Danone sebagai produsen air minum dalam kemasan (AMDK) di Bali.
Ia meminta Danone segera mengikuti arahan Gubernur Bali Wayan Koster terkait pengurangan plastik sekali pakai demi mendukung Gerakan Bali Bersih Sampah.
Ultimatum disampaikan Menteri Hanif usai mendengar langsung pernyataan Gubernur Koster saat Apel Bersama dan Aksi Bersih Sampah memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Baruna Shelter, Kuta, Kamis (5/6/2025).
"Kami sudah mengumpulkan produsen air minuman kemasan, ada 18 produsen minuman kemasan di Bali yang kami sudah kumpulkan semuanya. Semuanya mendukung, kecuali satu, izin saya harus menyampaikan di sini, yang satu ini yang belum adalah Danone yang memproduksi minuman air Aqua. Kami akan undang lagi," kata Wayan Koster.
Gubernur dua periode itu menegaskan, seluruh produsen lainnya telah setuju menghentikan produksi minuman kemasan plastik sekali pakai di bawah satu liter, dan hanya akan menghabiskan stok hingga Desember 2025.
"Januari 2026 sudah tak ada lagi minuman kemasan plastik di bawah satu liter," kata Koster.
Merespons hal tersebut, Menteri Hanif langsung angkat bicara di hadapan 10 ribu peserta apel. Ia meminta seluruh pelaku usaha bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan.
"Disampaikan oleh Pak Gub (Koster,red), ada salah satu produsen yang tidak dan belum mendukung upaya Pak Gubernur menuju Bali bersih, saya ingatkan hari ini secepatnya mengikuti apa yang diarahkan Pak Gubernur, atau akan berhadapan dengan Menteri Lingkungan Hidup," tegas Menteri Hanif.
Menteri Hanif juga mengingatkan dunia usaha agar mulai berubah, merancang produk yang bisa didaur ulang dan diisi ulang. Ia menolak keras keberadaan plastik-plastik kecil yang sulit diolah.
"Kami akan menjaga ketat norma ini, sekali lagi tolong ingat ini semua dunia usaha tidak ada alasan lagi memproduksi plastik yang tidak bisa kita olah yang susah daur ulang, semisal plastik sachet kecil. Ayo hentikan sampah plastik di Indonesia. Kita bukan penonton tapi kita semua adalah penentu sejarah mulai hari ini," jelasnya.
Menurutnya, Hari Lingkungan Hidup Sedunia harus menjadi momentum aksi, bukan sekadar kesadaran. Ia mengajak masyarakat memulai dari langkah kecil, seperti menolak sedotan plastik, memilah sampah, dan memilih produk ramah lingkungan.
"Percayalah itu, bumi tidak membutuhkan kita tapi kita yang membutuhkan kelestarian bumi kita ini. Mari kita wariskan alam yang bersih bukan mewariskan krisis sampah untuk anak cucu kita," katanya.
Acara di Kuta ini turut dihadiri Wakil Menteri Dalam Negeri, Wakil Menteri Pariwisata, Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Wakil Gubernur Bali, Bupati Badung, serta Forkopimda Bali, dan diikuti lebih dari 10 ribu orang elemen masyarakat.
Editor: Redaksi
Reporter: Humas Bali