Perampok Sadis Beraksi di Bali, 4 Wanita Jadi Korban
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Tim gabungan Jatanras Polresta Denpasar dan Polsek Kuta Selatan meringkus Viktorius Ariano Pukul (25) dalam sebuah penyergapan di Jalan Babakan Sari Gang Juwet Sari, Taman Pancing, Pemogan, Denpasar Selatan, pada Sabtu 17 Mei 2025 sekira pukul 23.00 WITA.
Pria asal Jalan RW Monginsidi III 08 Rt/Rw: 024/007, Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu terkenal cukup sadis. Ia menggunakan modus operandi berpura-pura menawarkan ojek lalu merampas barang milik korban dengan menggunakan kekerasan. Bahkan salah seorang korban mengalami pelecehan seksual.
Dalam catatan kepolisian, sejauh ini ada 4 korban perempuan yang sudah melaporkan kejadian ke polisi, satu di antaranya warga negara Rusia. Polisi terpaksa menembak kedua kakinya karena berupaya melawan dan kabur saat ditangkap.
Tersangka Viktorius digiring ke Mapolresta Denpasar dengan pengawalan ketat anggota Reserse Kriminal, pada Senin 19 Mei 2025 sore. Tersangka bertampang brewokan ini terlihat dipandu oleh petugas dengan menggunakan kursi roda. Wajahnya tertunduk menghindari jepretan kamera ponsel awak media.
Dalam penjelasannya ke awak media, Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Laorens Rajamangapul Heselo SIK menuturkan, pengungkapan kasus ini berdasarkan laporan seorang mahasiswi, inisial GP (19). Perempuan asal Surabaya, Jawa Timur itu mengaku mengalami tindak pidana pencurian disertai kekerasan dan pelecehan seksual.
Peristiwa itu di Jalan Kampus Unud Gang Pondok Mekar, Kelurahan Jimbaran, Kuta Selatan, pada Selasa 13 Mei 2025 sekira pukul 05.30 dini hari. Korban saat itu sedang menunggu bus tujuan ke Serangan.
Saat hendak menunggu bus, tersangka yang mengendarai motor Scoopy merah plat EB 6604 EB datang menghampiri korban dan menawarkan ojek. Namun korban menolak. Melihat korban sendirian, tersangka lantas memarkirkan motornya di depan gang sempit lalu kembali menghampiri korban.
"Tersangka kemudian mengeluarkan pisau dan ditodongkan ke leher korban," bebernya.
Merasa dirinya terancam, korban tidak berani melawan. Tersangka lalu menarik tangan korban ke semak-semak. Ia merobek baju korban dengan pisaunya, dan robekan itu digunakan untuk menutup mulut korban agar tidak berteriak.
"Tersangka juga mengikat kaki dan tangan korban lalu memukul ke bibir dan muka korban berkali-kali," ucap Kompol Laorens.
Usai menganiaya, tersangka kabur dengan merampas dompet, kartu ATM Bank Mandiri dan HP Samsung A52. Polisi kemudian mencocokkan keterangan korban dengan beberapa kejadian yang terjadi belakangan ini di wilayah Kuta Selatan.
"Berdasarkan penuturan para korban, pelakunya menggunakan helm warna hijau seperti Gojek, memakai penutup wajah dengan logat bahasa dari Timur, semua sama persis ciri-ciri pelaku," ungkap mantan Kasatreskrim Polres Badung ini.
Hasil lidik, tim gabungan berhasil meringkus pelakunya di Jalan Babakan Sari Gang Juwet Sari, Pemogan, Denpasar Selatan, pada Sabtu 17 Mei 2025 sekira pukul 23.00 WITA. Dalam penggeledahan itu ditemukan pisau di bawah jok motor Scoopy. Namun tersangka melakukan perlawanan saat ditangkap, hingga kedua kakinya diterjang peluru.
"Kami berikan tindakan tegas di kakinya karena melawan saat ditangkap," beber Kompol Laorens.
Tersangka Viktorius mengaku sudah melakukan aksi tersebut di 3 TKP lainnya, dengan salah seorang korban warga negara Rusia. Perampasan pertama terjadi pada 11 Februari 2025 sekira pukul 04.45 WITA berlokasi di Swiss Bell Resor Kawasan Bali Pecatu Graha, Ungasan, Kuta Selatan, Badung. Korban bernama Fatimah Faroi'id. HP milik korban dirampas dan dianiaya hingga alami luka tusuk di paha.
Perampasan lainnya, pada 09 April 2025 sekitar pukul 02.00 WITA di Jalan Perumahan Puri Gading, Kelurahan Jimbaran, Kuta Selatan. Korban warga negara Rusia, Victoria Beatrice Angelica. Tersangka menganiaya korban dengan cara merampas HP tapi gagal.
Lokasi terakhir pada 1 Januari 2024 sekira pukul 01.00 dini hari, di Jalan Pantai Balangan Desa Ungasan, Kuta Selatan. Korban Valeria Maksimova mengalami perampasan HP dan korban juga dianiaya.
"Jadi, dalam kasus ini ada 4 korban yang semuanya perempuan dan sudah melaporkan kejadian tindak pencurian disertai kekerasan dan penganiayaan ini. Kami masih mendalami apakah ada korban lainnya," pungkas Kompol Laorens.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/spy