Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.com3 Tradisi Khas Buleleng Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
BERITABALI.COM, BULELENG.
Sebanyak tiga tradisi khas di Kabupaten Buleleng, Bali ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Tim Ahli WBTB. Penetapan dilakukan melalui Sidang Pleno secara virtual, Jumat (9/10/2020).
“Tiga produk kebudayaan tersebut adalah keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional Lukisan Kaca Desa Nagasepaha, Tradisi dan Ekspresi Lisan Megoak-goakan Desa Panji serta Adat Istiadat Masyarakat Ngusaba Bukakak Desa Giri Emas,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara saat ditemui usai sidang pleno penetapan.
Dody Suksma Oktiva Askara menjelaskan setelah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda, pihak DInas Kebudayaan akan melakukan seminar atau webinar untuk menyebarluaskan apa hasil penetapan ini. Agar masyarakat menjadi tahu dan lebih paham. Pada tahun 2021, akan dilakukan proses perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan dari tiga WBTB nasional ini. Selain tiga ini, sebelumnya ada empat WBTB nasional di Kabupaten Buleleng.
“Jadi ada tujuh WBTB di Kabupaten Buleleng dan kami akan melestarikan WBTB Nasional tersebut melalui berbagai program,” jelasnya.
Sasaran prioritas dari pengembangan dan pelestarian WBTB ini adalah kalangan milenial. Agar remaja-remaja di Kabupaten Buleleng menjadi lebih paham dan tahu akan kebudayaan di Buleleng. Dengan tujuan supaya ada regenerasi selanjutnya bagi kalangan-kalangan yang bisa melestarikan WBTB ini. Hal ini perlu dukungan seluruh pihak.
“Oleh karena itu, ini menjadi penting dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih bagi ketiga komponen yang sudah ditetapkan menjadi tiga WBTB nasional,” ucap Dody Sukma Oktiva Askara.
Dody Sukma Oktiva Askara juga menyebutkan perbaikan-perbaikan akan dilakukan bagi usulan yang tidak terakomodir. Ada dua produk kebudayaan yang tidak lolos verifikasi nasional yaitu Gambuh Desa Bungkulan dan Megangsing. Itu yang akan diusulkan ulang dengan perbaikan-perbaikan dan termasuk lebih menggali lagi.
“Ada hal-hal yang akan disampaikan oleh pihak terkait yang perlu dilengkapi dengan berbagai catatan-catatan,” sebutnya.
Hal ini senada dengan apa yang dilontarkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat menghadiri gelaran lomba metapak barong oleh salah satu Sekaa Truna Truni di Buleleng. Pada kesempatan itu dirinya mengatakan hal-hal yang bersifat pengembangan dan pelestarian kebudayaan serta atraksi itu penting untuk kemajuan daerah. Jangan berpikir setiap gelaran budaya dikatakan festival yang tidak jelas tujuannya.
“Justru dengan gelaran budaya atau festival tersebut ada ruang mereka untuk tampil. Ada ruang untuk berkesenian. Kalau tidak ada ruang, kapan berkembangnya kesenian. Itu sebenarnya maksud dan tujuannya,” ujar Agus Suradnyana.
Reporter: Humas Buleleng
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
