search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bea cukai beri lampu hijau legalisasi arak bali
Selasa, 26 November 2019, 22:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Pihak Bea cukai Wilayah Bali, NTB, NTT bersama pemerintah Provinsi Bali dalam hal ini diwakili oleh Dinas Perindustrian akhirnya memberi 'lampu hijau' legalisasi arak Bali.

Tujuan sebenarnya dari wacana legalisasi arak tradisional Bali tersebut untuk mengangkat arak bali sebagai minuman tradisional yang dikenal masyarakat dunia. Selain itu tujuan utamanya adalah untuk mensejahterakan petani nila yang diakar rumput.

Pelaksana Tugas Kepala Bea Cukai Wilayah Bali Nusa Tenggara Sulaiman menegaskan hal tersebut. 

"Tujuan utama kami bersama pemerintah provinsi untuk mengangkat derajat petani nila, dan mengangkat derajat arak Bali sama seperti arak negara lainnya seperti Soju dan lainnya," ungkap Sulaiman dalam Konferensi Pers Selasa (26/11).

Untuk merealisasikan wacana ini, pihak bea cukai dan pemerintah provinsi Bali sudah turun kebawah (turba) mensosialisasikan kepada masyarkat. 

"Kami bersama pemerintah Provinsi sudah sosialisasi, lebih dari 10 kali di Kabupaten Karangasem dan Buleleng," ungkap Sulaiman.

Pihak Bea Cukai juga menjelaskan rata-rata arak di Bali mengandung kadar Etanol diatas 20 persen, yang berarti sesuai aturan yang berlaku dikenakan cukai sebesar Rp. 80 Ribu /Liter. Potensi cukai ini yang akan coba dikejar oleh cukai jika arak tersebut diproduksi melalui pabrik. 

"Konsep yang akan digunakan nantinya para petani akan dibentuk dalam koperasi, nanti dari koperasi, hasil panen petani tersebut akan dibeli oleh pabrik," jelas Sulaiman.

Sementara itu Direktur Keuangan Perusahaan Daerah Provinsi Bali Ida Bagus Gede Purnamabawa, pihaknya sudah membentuk koperasi di 2 kabupaten di Karangasem dan Buleleng sebagai potensi terbesar. 

"Koperasi yang terkait dengan pengembangan ini, Koperasi Tri Eka Buwana yang ada di Sidemen , Koperasi Bali Mula di Desa Les, Dan di Desa Tembok sudah kami inisiasi kepala Desanya untuk membentuk koperasi," jelas Purnamabawa.

Brand yang diangkat nantinya Balinese Arak (Barak) yang mencerminkan Identitas Bali, bahwa minuman tersebut asli Produk Bali.

 Keuntungan petani yang akan didapatkan oleh petani ditargetkan oleh pemerintah Provinsi 2 Kali Upah Minimum Kabupaten.

"Pendapatan yang kita targetkan bagi petani itu 2 kali UMK per bulan," ungkap Purnamabawa.

Potensi Karangasem misalnya, sudah ada 1.200 petani penyuling yang bisa menjadi potensi besar bagi Industrialisasi arak tersebut. 

"Data yang masuk di Kabupaten Karangasem ada 1200 penyulingan," ungkapnya.

Sementara itu, pasar yang akan ditarget adalah pasar pariwisata atau kelas menengah atas. 

"Kami menarget pasar pariwisata atau pasar kelas menengah atas, dan target pasar kita di luar daerah seperti Jakarta, kemudian luar negeri seperti Australia, Jepang, Vietnam," ungkap Purnamabawa.

Untuk memenuhi ambisi tersebut, pihak Bea Cukai dan Pemerintah Provinsi Bali akan mengundang stak Holder potensi dalam sebuah FGD. 

"Kami akan mengundang stack holder seperti distributor minuman alkohol yang berijin yang dalam FGD, kami juga mengajak Asosiasi Bartender, spirit mereka bagus," ungkap Purnamabawa.

Hal lain yang dalam Industrialisasi arak Bali ini untuk mengontrol peredaran arak oplosan yang banyak menyebabkan kematian. 

"Konsep ini juga bisa menjami bahwa arak yang diminum bukan arak oplosan, karena jika proses Pabrik, ada izin dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),"ungkap Sulaiman.

Pihak Bea Cukai pun mencohtohkan daerah yang sudah berhasil mengangkat portensi arak lokal seperti Manado, Sulawesi Utara.

"Manado sudah berhasil mengangkat arak Tradisionalnya," jelas Sulaiman sambil menunjukkan arak Manado.

Reporter: Humas Badung



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami