search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pukul Nelayan Tanpa Sebab, Bule Belanda Nyaris Diamuk Massa
Selasa, 5 September 2017, 17:42 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Beritabali.com, Karangasem. Dua orang Bule ayah dan anak warga negara Belanda melakukan penganiayaan terhadap nelayan asal Abang tanpa sebab yang pasti. Kedua ayah dan anak tersebut dihujani bogem mentah hingga tersungkur dan berdarah di depan Villa Pondok laut Banjar Dinas Lebah, Desa Purwakerthi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Senin (3/9) sekitar pukul 16.30 wita.
 
"Ayahnya ini si bule memang sering bermasalah di lingkungan tersebut, ada warga yang memutar musik dia komplin, ada warga yang memasak menggunakan kayu bakar juga marah bahkan ada anak menangis juga komplin," ujar Kapolsek Abang AKP I Nyoman Sugitayasa, Selasa (4/9).
 
[pilihan-redaksi]
Sebelum kejadian, korban Wayan Sudarma Alit (41) asal Banjar Dinas Lebah, Desa Purwakerthi, Kecamatan Abang, Kabupatem Karangasem bersama anaknya I Gede Sudarma Yasa (19) sedang melakukan renovasi rumah yang berada sekitar 300 meter dari jalan raya. Kemudian dirinya mencari bambu dan ditaruh dijalan seberang Villa Pondok Laut tempat tinggal bule tersebut. 
Kemungkinan karena bunyi bambu terdengar sampai ke Villa maka keluarlah anak Bule tersebut bernama AL alias C (17), kemudian AL bicara kepada Sudarma Alit, karena menggunakan bahasa asing, dirinya tidak mengerti apa yang dikatakan AL dan melanjutkan memukul bambu untuk dibawa naik.
 
Sesaat setelah memikul bambu tersebut, Alit tiba-tiba didorong dan dipukul sebanyak 10 kali oleh AL. Melihat hal tersebut, Sudarma Yasa anaknya Alit mencoba untuk melerai, saat bersamaan datanglah Alexander Bernadus C.Hock (74), ayah dari AL, dari dalam Villa tidak tau masalah langsung memukul Yasa hingga berdarah. Setelah memukul Yasa, Alexander juga sempat melancarkan beberapa kali pukulan terhadap Alit di bagian wajah dan mata hingga berdarah dan tersungkur ketanah. 
 
Warga yang melihat kejadian tersebut mulai tersulut emosi, bahkan warga yang emosi sempat akan masuk ke Villa namun amarah warga akhirnya mampu diredam oleh Kapolsek Abang sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Meskipun demikian, kelakuan Bule tersebut tidak cukup sampai disitu, bukannya takut, bule ini malah masuk kerumah dan keluar kembali dengan membawa kayu dan berkata-kata seperti memaki.
 
Dari keterangan istri pelaku yang juga pernah melaporkan suaminya tersebut karena kasus KDRT mengatakan, sikap tempramen suaminya tersebut bukan hanya kali ini, namun hal yang sama juga sempat terjadi ketika tinggal di daerah Munggu. Disana Suaminya juga bermasalah dengan warga setempat akibat hal yang sama pula.
 
Selama 10 tahum tinggal di Abang, Bernardus juga sempat beberapa kali terlibat masalah dengan warga dan pemuda setempat namun tidak sampai dipolisikan. Bahkan menurut Kapolsek Abang, Bule tersebut juga beberapa kali sempat melapor ke Polsek, dengan masalah yang sama.
 
Sementara saat ini pelaku sudah berstatus tersangka dan sudah diamankan di Polsek Abang untuk diproses lebih lanjut. Pelaku akan dijerat pasal 170 KUHP kekerasan bersama-sama, Subsider 351 yunto 55 dengan ancaman hukuman 5 tahun 6 bulan.
 
"Nantinya keduanya kita akan proses secara terpisah karena salah satunya yakni anaknya masih dibawah umur," ujar Kapolsek.
 
Sempat disinggung tentang kemungkinan untuk dideportasi namun Kapolsek Sugitayasa mengatakan itu bidangnya imigrasi.
 
"Ya masyarakat menginginkan seperti itu juga sih," ujarnya. [igs/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami