Dampak Penahanan Ratu Atut Bagi Golkar di 2014
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Beritabali.com, Jakarta. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Gubernur Banten Ratut Atut Chosiyah, tersangka kasus suap penanganan perkara sengketa Pilkada Lebak, Banten, di Mahkamah Konstitusi (MK).
Penahanan Atut, Jumat (20/12/2013), hanya berselang lima hari sejak ditetapkannya wakil bendahara Partai Golkar itu sebagai tersangka oleh KPK.
Banyak kalangan menilai penetapan tersangka dan penahanan Atut akan berdampak pada Partai Golkar pada Pemilu 2014. Hal ini karena Atut merupakan kader potensial partai berlambang pohon beringin itu.
Atut memberikan kontribusi yang besar bagi partai pimpinan Aburizal Bakrie tersebut. Selain penyumbang suara yang besar dalam pemilu juga dalam hal pendanaan tentunya.
Dengan kondisi terkini Atut, maka bisa dipastikan pada Pemilu 2014 suara Golkar akan gembos di Banten khususnya.
"Pasti ada pengaruh, kalau bilang tidak ada pengaruhnya itu bohong," jelas Ketua DPP Partai Golkar Ade Komarudin, Selasa (17/12/2013).
Pengaruh lain yang paling dikhawatirkan adalah dampaknya terhadap kemenangan capres Golkar Aburizal Bakrie alias Ical di Banten. Karena itu, Golkar harus segera mengambil langkah untuk melakukan evaluasi kerja di Banten guna menghadapi Pemilu 2014.
Ketua DPP Partai Golkar Yoris Raweyai mengatakan hal senada. Penetapan Ratu Atut sebagai tersangka, kata dia, akan berimplikasi terhadap perolehan suara Golkar di Jawa khususnya Banten.
"Memengaruhi suara Golkar, itu pasti akan berimplikasi secara luas. Basis kami di Banten, sementara kalau bicara secara politis, Jawa lebih dari 50%," timpal Yoris, di Gedung DPR RI, Selasa (17/12/2013), dalam kesempatan terpisah.
Untuk mengatasi dampak dari kasus Atut ini Golkar tentunya telah membuat strategi baru guna menyukseskan Pemilu 2014.
Dampak lainnya dari kasus Atut, adalah kurangnya amunisi Golkar dalam menghadapi Pemilu 2014. Sebab, Atut merupakan wakil bendahara Partai Golkar sehingga otomatis sangat berpengaruh bagi pendanaan Golkar, baik pemilu legislatif, maupun pemilu presiden.
"Dia adalah pengorganisasi keuangan yang luar biasa, itulah kenapa dia ditempatkan sebagai wakil bendahara," jelas pengamat politik Toto Sugiarto.
Dengan status tersangka dan penahanan itu, Golkar harus mencari solusi cepat agar siap menghadapi pemilu mendatang. [bbn/inilah]
Reporter: -