search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ilmuwan Temukan Kawah Meteorit Mirip Bulan di Bumi
Selasa, 22 Februari 2022, 17:50 WITA Follow
image

bbn/suara.com/Ilmuwan Temukan Kawah Meteorit Mirip Bulan di Bumi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Para ahli geologi menemukan jenis kawah meteorit mirip seperti di Bulan, yang belum pernah terlihat sebelumnya di negara bagian Wyoming Amerika Serikat.

Dalam studi yang diterbitkan di Geological Society of America Bulletin, tim ilmuwan Jerman dan Amerika menggambarkan bidang kawah tumbukan itu terbentuk oleh material milik meteor primer sekitar 280 juta tahun lalu.

Kawah seperti ini biasa ditemukan pada objek berbatu di tata surya yang tidak memiliki atmosfer atau atmosfer tipis. Seperti Bulan dan Mars, tetapi jarang ditemukan pada objek dengan atmosfer tebal seperti Bumi atau Venus.

Para peneliti mendokumentasikan 31 kawah dengan diameter mulai dari 10 hingga 70 meter dalam bidang kawah tumbukan Wyoming. Aarea seluas 40 km kali 90 km di barat daya Wyoming, dekat kota Casper, Douglas, dan Laramie.

Dilansir dari Independent, Selasa (22/2/2022), selain itu, para ahli juga mengidentifikasi 60 kawah potensial lainnya yang masih memerlukan studi lebih lanjut.

Hingga saat ini, ada 208 kawah tumbuhan yang ditemukan di Bumi. Para ahli mengaitkannya dengan erosi, penguburan, dan proses geologis lainnya.

Kawah tumbukan baru ini disebut memiliki kedalaman yang lebih dangkal dan bentuknya tidak melingkar dengan pola seperti sinar yang dapat memancar keluar dari kawah utama.

Ini merupakan sebuah fenomena yang mudah diamati di kawah Tycho di Bulan.

Dalam studi tersebut, para ilmuwan dapat menggunakan lokasi dari 31 kawah sekunder untuk memperkirakan kemungkinan kawah utama di suatu tempat antara Goshen dan Laramie di Wyoming, atau di Banner, Cheyenne dan Kimball di Nebraska.

Diperkirakan, meteor yang menyebabkan kawah tersebut memiliki diameter hampir dua hingga tiga km dan menghantam Bumi dengan kecepatan sekitar 700 hingga 1.000 meter per detik.

Para peneliti melakukan studi menggunakan data satelit dan drone, namun tim berencana memeriksa sampel inti batuan dengan melakukan pengeboran di area kawah.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami