search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Asal Usul Padi Menurut Legenda Hindu Bali
Rabu, 17 Mei 2017, 16:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Berdasarkan legenda, sebenarnya orang Bali hanya meminum air tebu sebagai pengganti asupan makanan. Lalu, demi mengangkat manusia dari penderitaan, Dewa Wisnu memutuskan turun ke Bumi. 
 
Penggalan kisah ini merupakan bagian dari kisah yang dituturkan Miguel Covvarubias berjudul Persawahan di Bali dan dihimpun oleh Adrian Visckers (2012) dalam buku Bali Tempo Doeloe. 
 
[pilihan-redaksi]
Kisah ini berlanjut dengan turunnya Wisnu ke Bumi. Dewa Air sekaligus kesuburan datang dengan sembunyi-sembunyi untuk menganugerahkan makananan yang lebih banyak. 
 
Kemudian, Dewa Wisnu menghamili Ibu Pertiwi, Dewi Kasih Sayang, hingga akhirnya melahirkan padi. 
 
Wisnu kemudian menuntut Dewa Indra untuk memintanya mengajarkan manusia tentang cara menanam padi. 
 
Sehingga, legenda ini menjelaskan bahwa padi yang merupakan sumber utama kehidupan dan kemakmuran merupakan hadiah dari para dewa. Padi lahir dari penyatuan kosmik di alam semesta, yakni kekuatan dewa-dewi, dalam perwujudan bumi dan air. 
 
Maka, hingga kini padi bagi umat Hindu Bali begitu dihormarti. Bahkan melahirkan pula proses pemujaan yang rumit. Terlihat dari serangkaian ritual yang tidak pernah habisnya ketika masyarakat Bali menanam padi. 
 
Ritual ini dilakukan ini supaya batang padi tumbuh besar dan kuat, atau supaya air terus melimpah. Pertumbuhan padi mulai dari masa tanam hingga panen diperhatikan dengan seksama, persis seperti kekhawatiran orang tua pada tumbuh berkembang anaknya. 
 
Sehingga, hingga kini orang Bali terkenal sebagai petani paling praktis di nusantara. Orang Bali sukses memanen berkualitas tinggi. Selain itu, pertanian di Bali juga terkenal dengan areal persawahannya. [wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami