Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Klarifikasi PHDI Soal Seleksi Rektor UNHI
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pengurus Harian PHDI Pusat menggelar pertemuan resmi dengan Dharma Adhyaksa Sabha Pandita, Sabtu (1/11), di Sekretariat PHDI Provinsi Bali.
Pertemuan ini dalam rangka menanggapi isu terkait proses seleksi Calon Rektor Universitas Hindu Indonesia (UNHI).
Dihadiri perwakilan Sabha Pandita, Sabha Walaka, dan unsur Pengurus Harian PHDI, dialog berlangsung terbuka dan penuh kedamaian, membahas klarifikasi atas beredarnya dokumen “Surat Arahan Terbuka” yang dikaitkan dengan proses seleksi rektor.
Dalam pertemuan itu, Dharma Adhyaksa memastikan bahwa surat yang beredar bukan berasal dari Sabha Pandita.
“Sabha Pandita PHDI Pusat tidak pernah mengeluarkan surat tertanggal 29 Oktober 2025 dengan judul Arahan Terbuka Kepada Ketua Umum PHDI,” tegas perwakilan Sabha Pandita.
Klarifikasi ini menutup polemik yang sempat menimbulkan kegaduhan di internal UNHI dan umat Hindu.
Pengurus Harian PHDI Pusat menyampaikan laporan lengkap kepada Sabha Pandita, menjelaskan bahwa seluruh tahapan penjaringan dan penyaringan calon rektor mengacu pada Statuta UNHI, UU Nomor 12 Tahun 2012, Permenristekdikti Nomor 16 Tahun 2018,serta prinsip transparansi, akuntabilitas, independensi, dan fairness.
Proses seleksi dilakukan melalui assessment centre profesional. Yanto Jaya, SH., Ketua Bidang Hukum PH PHDI Pusat, menegaskan bahwa meski ada sepuluh calon rektor, hanya satu yang akan terpilih.
“PHDI secara kelembagaan bersikap netral dan menyerahkan sepenuhnya proses seleksi kepada Panitia Seleksi. Ini merupakan bentuk penghormatan terhadap profesionalisme dan independensi UNHI sebagai lembaga pendidikan tinggi umat Hindu,” ujarnya.
Ia sekaligus mengajak seluruh calon agar siap menerima hasil pemilihan dengan lapang dada. Dengan adanya klarifikasi kedua pihak, seluruh potensi kesalahpahaman dinyatakan selesai secara damai.
Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan penting di antaranya miskomunikasi terkait surat arahan dinyatakan selesai. Ketiga organ PHDI — Sabha Pandita, Sabha Walaka, dan Pengurus Harian — kembali satu suara. Proses seleksi Calon Rektor UNHI tetap dilanjutkan sesuai mekanisme resmi dan persatuan internal PHDI ditegaskan sebagai prioritas.
Ketua Umum PH PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, yang dihubungi secara terpisah, menyampaikan apresiasi atas kecepatan respons Sabha Pandita. Ia menilai klarifikasi ini justru memperkuat keharmonisan internal PHDI. Wisnu juga menyerukan pentingnya dukungan umat terhadap UNHI.
“Mari kita dukung UNHI menjadi kampus berkelas internasional berlandaskan Dharma, dengan tata kelola yang baik, transparan, dan berintegritas,” pesannya.
Seleksi Rektor UNHI masa bakti 2026–2030 kini memasuki tahap akhir, dengan harapan pemimpin terpilih mampu membawa universitas Hindu tertua di Bali menuju reputasi akademik yang lebih unggul dan modern.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rls
Berita Terpopuler
Pedagang Pasar Kumbasari Cemas Tukad Badung Meluap Lagi
Dibaca: 644 Kali
Salak Karangasem Resmi Jadi Warisan Pertanian Dunia versi FAO
Dibaca: 599 Kali
Klarifikasi PHDI Soal Seleksi Rektor UNHI
Dibaca: 594 Kali
Halloween di Bandara Ngurah Rai Usung Mitologi Bali
Dibaca: 589 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem