search
light_mode dark_mode
Penancapan Keris Pusaka Warnai Peringatan ke-119 Puputan Badung di Denpasar

Sabtu, 20 September 2025, 17:54 WITA Follow
image

beritabali/ist/Penancapan Keris Pusaka Warnai Peringatan ke-119 Puputan Badung di Denpasar.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Penancapan Keris Pusaka oleh Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Panglingsir Puri se-Kota Denpasar menjadi pemuncak Peringatan ke-119 Puputan Badung di Kota Denpasar.

Peringatan yang dikemas dalam perpaduan Apel dengan Karya Mahabandana Puputan Badung bertajuk Mageh Ing Keraton ini berlangsung khidmat di Kawasan Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar, Sabtu (20/9).

Rangkaian acara diawali dengan pembacaan sejarah singkat Puputan Badung yang terjadi pada Tahun 1906, yakni perlawanan sengit rakyat Badung terhadap kolonialisme Belanda akibat aturan Hak Tawan Karang. Kisah heroik tersebut dikemas dalam garapan kolosal Mageh Ing Keraton dan ditutup dengan penancapan pusaka Keris Puputan Badung.

Turut hadir Panglingsir Puri se-Kota Denpasar, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede bersama anggota dewan, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Forkopimda Kota Denpasar, LVRI Kota Denpasar, pimpinan OPD, serta undangan lainnya.

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan bahwa peringatan Puputan Badung merupakan momentum penting untuk mengingat perjuangan rakyat Bali, khususnya dari Kerajaan Badung.

"Ini merupakan semangat sebagai bangsa besar yang tidak pernah melupakan sejarah perjuangan para pendahulunya, marilah kita maknai nilai-nilai kepahlawanan para pejuang kita yang patut diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat dijadikan inspirasi oleh generasi muda untuk mengisi pembangunan ini," ujarnya.

Arya Wibawa juga menekankan makna bisama Mati Tan Tumut Pejah dalam peristiwa Puputan Badung, yang mengajarkan bahwa perjuangan tidak akan pernah mati. Semangat inilah yang menurutnya relevan dalam menghadapi tantangan pembangunan, termasuk pemulihan pasca bencana banjir yang menerjang Denpasar.

“Peringatan ke-119 Puputan Badung, khususnya bisama Mati Tan Tumut Pejah menjadi inspirasi dan edukasi bagi kita semua, bagaimana para panglingsir puri dan pendahulu kita dalam meraih kemerdekaan. Dan kini kita sedang berjuang bersama dalam semangat optimisme pantang menyerah untuk bangkit dan pulih pasca bencana banjir yang melanda Denpasar,” ujar Arya Wibawa.

Sementara itu, perwakilan Panglingsir Puri se-Kota Denpasar, AA Ngurah Ketut Parwa, mengajak seluruh masyarakat agar senantiasa mengingat jasa para leluhur.

“Hendaknya sepirit perjuangan para pendahulu kita dalam peristiwa Puputan Badung ini menjadi inspirasi, semangat serta tauladan dalam mengisi kemerdekaan saat ini,” ujarnya.

Editor: Redaksi

Reporter: Humas Denpasar



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami