Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Coblosan Di TPS Patriana Kisruh

Beritabali.com, Mendoyo

Senin, 27 Desember 2010, 18:55 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Ketenangan warga Jembrana menyalurkan hak politiknya sedikit terganggu dengan adanya insiden di TPS 05 Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo. Di TPS tempat I Gede Ngurah Patriana Krisna, cabup paket PAS menyalurkan hak pilihnya itu diwarnai dengan kekisruhan.

Dari informasi yang dihimpun, Senin (27/12), kisruh diawali dengan adanya 10 orang pemuda yang berkeliling kelurahan menggunakan sepeda motor dengan mengenakan seragam pasangan nomor urut 3 ini seperti layaknya orang sedang berkampanye. Bahkan, konvoi sepeda motor ini juga melintasi TPS 3, 4 dan 5 yang kebetulan ,lokasinya berdekatan.

Melihat kejadian tersebut, sejumlah simpatisan dari pasangan ABANG dan Jayanegara mengajukan protes dan melaporkan kepada KPPS dan Panwas Desa serta Kecamatan. Kondisi ini membuat sejumlah aparat yang berjaga di TPS tersebut melakukan pengejaran dan meminta agar mereka mencopot kaos yang dikenakannya.

Dari pengakuan salah satu peserta konvoi tersebut, mereka dibagikan kaos lalu diinstruksikan untuk melakukan konvoi keliling kelurahan seusai mereka menyalurkan hak pilihnya.

�Ini harus ditindak karena masa kampanye sudah habis. Kami juga bisa mengerahkan pendukung untuk melakukan hal yang sama,� tandas salah seorang saksi ABANG, Nengah Susanta. Situasi sempat mereda setelah pemuda yang berkonvoi itu menuruti permintaan aparat kepolisian.

Kondisi yang sudah tidak mengenakkan tersebut kembali berlanjut setelah Ipat, sapaan akrab Patriana, dan ayahnya I Gede Winasa usai mencoblos.

Pasalnya, setelah menyalurkan hak pilihnya, Ipat dan Winasa memilih nongkrong diantara kerumunan yang masih satu lokasi dengan TPS 5. Kondisi ini membuat simpatisan dari tiga kandidat lainnya kembali menjagukan protes dan meminta kepada aparat untuk menegus keduanya agar segera meninggalkan TPS.

�Ini sama dengan melakukan intervensi.
Ngapain keduanya masih berlama-lama di TPS, kan seharusnya langsung pulang,� ujar pendukung kandidat lainnya, Wayan Madra seraya mempertanyakan kapasitas Winasa.

Untuk meredam situasi, aparat melakukan komunikasi dengan Ipat dan Winasa. Namun komunikasi dari aparat dan protes dari pendukung kandidat lainnya itu tidak digubris Winasa.

Mantan Bupati Jembrana ini malah menyarankan agar protes tersebut dilayangkan ke Panwaslu. Namun ketegangan berangusr-angsur mereda ketika Ipat dan Winasa meninggalkan lokasi TPS tidak lama kemudian.

Ketegangan ini mendapat perhatian khusus dari Anggota KPU Pusat, IGP Artha. Artha langsung turun ke lokasi dan menerima protes dari salah satu pendukung kandidat lainnya. Atas protes tersebut, Artha menyarankan agar langsung dilayangkan ke Panwaslu. (dey)

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami