Anjing Rabies Gigit 9 Pendaki di Gunung Batukaru Tabanan, Dipastikan Positif
bbn/ilustrasi/Anjing Rabies Gigit 9 Pendaki di Gunung Batukaru Tabanan, Dipastikan Positif.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Kasus gigitan anjing kembali terjadi di Bali. Kali ini, sembilan pendaki Gunung Batukaru, Kabupaten Tabanan, harus menjalani perawatan setelah digigit seekor anjing yang kemudian dipastikan positif rabies.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Distan) Tabanan, Gede Eka Partha Ariana, menyampaikan hasil uji laboratorium di Balai Besar Veteriner Denpasar telah memastikan hewan tersebut terinfeksi rabies.
"Hasil laboratorium yang menunjukkan positif rabies," kata Gede dalam keterangan tertulis, Selasa (23/9).
Menurutnya, pengambilan sampel otak anjing dilakukan sehari setelah peristiwa berlangsung. Dinas Kesehatan bersama Puskesmas setempat memastikan seluruh korban telah mendapatkan penanganan medis sesuai prosedur.
"Hingga saat ini tercatat enam orang korban telah mendapatkan perawatan di UGD Puskesmas Pupuan I, sementara tiga orang lainnya menjalani perawatan mandiri di Denpasar," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Ida Bagus Surya Wira Andi, menegaskan jumlah pendaki yang digigit bukan 15 orang seperti kabar awal, melainkan sembilan orang.
"Untuk hasilnya positif dia anjingnya (rabies). Bukan 15 pendaki, itu 9 pendaki (yang digigit) itu laporan dari polisi dan pecalang ada 9 orang saja," jelasnya.
Ia menambahkan seluruh korban sudah mendapat suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) tahap pertama. Mereka juga dijadwalkan untuk melengkapi vaksinasi hingga tiga kali sesuai prosedur medis.
"Mereka sudah mendapatkan VAR yang pertama. Dan, tinggal nanti dilengkapi kan tiga kali VAR-nya. Untuk kondisinya mereka baik dan sudah balik ke (rumah), dan dalam pantauan baik," ujarnya.
Insiden ini terjadi pada Minggu (21/9) sekitar pukul 11.00 WITA ketika para pendaki melakukan aktivitas di kawasan Gunung Batukaru, Tabanan. Kejadian tersebut menjadi perhatian serius karena rabies masih menjadi ancaman kesehatan di sejumlah wilayah Bali. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor