search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Revitalisasi Pelabuhan Tua Buleleng Dimulai, Klenteng Ling Gwan Kiong Jadi Pemantik

Sabtu, 9 Agustus 2025, 12:54 WITA Follow
image

beritabali/ist/Revitalisasi Pelabuhan Tua Buleleng Dimulai, Klenteng Ling Gwan Kiong Jadi Pemantik.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Kawasan Pelabuhan Tua Buleleng bersiap memasuki babak baru revitalisasi menyusul peresmian kembali Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Ling Gwan Kiong, Jumat (8/8/2025).

Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra mengungkapkan rencana penataan menyeluruh kawasan heritage ini senilai Rp25 miliar yang akan dimulai Februari 2026. Penataan ini dilakukan menyusul selesainya restorasi klenteng bersejarah berusia lebih dari satu setengah abad tersebut.

"Kita akan tata kawasan dari Titik Nol, Jalan Diponegoro, hingga Pelabuhan Buleleng untuk mengembalikan citra kawasan heritage tanpa menghapus jejak sejarah," ungkap Sutjidra usai peresmian.

Revitalisasi mencakup penataan tepian Sungai Buleleng, tamanisasi, serta restorasi Museum Sunda Kecil dan bangunan kolonial yang masih tersisa. Pelabuhan alam terbaik kedua setelah Sabang ini, menurutnya, akan dikembalikan sebagai living museum yang merekam jejak zaman VOC, era kemerdekaan, hingga kontemporer.

Bupati Sutjidra menekankan sinergi antara restorasi klenteng dan revitalisasi pelabuhan. Keberhasilan pemugaran klenteng oleh umat Tri Dharma menjadi inspirasi bagi pemerintah. Filosofi “menata tanpa menghapus sejarah” akan diterapkan secara konsisten.

“Termasuk penyediaan CCTV dan penataan keamanan kawasan yang merupakan bagian dari komitmen menciptakan lingkungan nyaman bagi wisatawan,” ujarnya.

Revitalisasi ini juga untuk menyiapkan Buleleng menyambut 12.000 wisatawan Taipei per tahun melalui paket charter flight mulai Februari 2026. Pelabuhan Tua dan klenteng akan menjadi magnet utama dalam paket wisata 3 hari 2 malam,

“Bersama atraksi lumba-lumba Lovina, Kota Tua Singaraja, dan Puri Buleleng," papar Sutjidra.

TITD Ling Gwan Kiong menjadi bagian vital dari kebangkitan Kawasan Pelabuhan Tua Buleleng. Ketua TITD Wira Sanjaya membeberkan proses restorasi selama 18 bulan dengan dana Rp3,4 miliar. Sebanyak 88 persen di antaranya berasal dari sumbangan umat dan simpatisan.

"Kami mengganti 90 persen struktur kecuali tembok lama. Atap, pilar soko guru, hingga ornamen menggunakan kayu merbau asal Papua untuk mempertahankan filosofi material alam," jelasnya.

Teknologi digital diterapkan pada lukisan dinding Samkok yang dipindai ulang dan dicetak di keramik untuk memastikan preservasi jangka panjang.

Langkah revitalisasi ini menjadi penanda dimulainya era baru di mana warisan sejarah tak sekadar dilestarikan, tapi dihidupkan sebagai nadi ekonomi dan kebanggaan kolektif masyarakat Buleleng.

Editor: Redaksi

Reporter: Humas Buleleng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami