Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Luput dari PPPK, Guru Bahasa Jepang Mesadu ke DPR RI
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Sebanyak 52 orang guru Bahasa Jepang yang mengajar di SMA dan SMK Negeri di seluruh Bali rupanya luput dari perhatian Pemerintah Provinsi Bali. Para guru ini tidak mendapatkan kesempatan sebagai Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (PPPK).
Mereka selama ini berstatus tenaga kontrak. Untuk memperjuangkan nasib mereka, maka para guru ini menghadap Anggota DPR RI Nyoman Parta di kediamannya di Desa Guwang, Kecamatan Sukawati.
Keluhan salah satunya disampaikan oleh Gusti Ngurah Putra Suwantara, S.Pd Guru SMA N 8 Denpasar. "Saya telah mengajar selama 15 tahun. Jangankan jadi PNS, jadi PPPK saja belum jelas," keluh dia kepada DPR RI.
Para guru yang mengajar Bahasa Jepang itu rata-rata mengajar belasan tahun. Para guru berharap agar Guru Bahasa Jepang bisa diikutsertakan dalam tes seleksi PPPK.
Atas kedatangan para guru itu, Parta mengaku menampung aspirasi yang datang. Langkah selanjutnya, dirinya akan berkoordinasi dengan PJ Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya. Sebab, kewenangan SMA berada di Provinsi.
"Saya akan sampaikan pada Pj Gub Bali agar mengusulkan Guru Bahasa Jepang ini ke MenPAN RB dan Komisi II DPR RI," ungkap dia.
Parta mengaku iba atas nasib para guru yang luput dari perhatian ini. "Kasihan mereka sudah lama mengajar tapi tidak diperhatikan dengan serius oleh Dinas Pendidikan Provinsi Bali," tutup dia.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/gnr
Berita Terpopuler
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 1603 Kali
Turis Somalia Ngamuk Tuduh Sopir Curi HP, Ternyata Terselip di Jok Mobil
Dibaca: 1449 Kali
Anggota BNNK Buleleng Terciduk Konsumsi Sabu
Dibaca: 1353 Kali
Pedagang Pasar Kumbasari Cemas Tukad Badung Meluap Lagi
Dibaca: 1155 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem