Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Gelaran Tinju Otot Kering Vs Maliki, De Gadjah: Itu Bukan Settingan, Ada Wasit Hakim

beritabali/ist/Instagram De Gadjah/Gelaran Tinju Otot Kering Vs Maliki, De Gadjah: Itu Bukan Settingan, Ada Wasit Hakim.
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah membantah pertandingan antara I Wayan Bisma 'Otot Kering' dengan Maliki Somma merupakan disengaja atau 'settingan'. Ia menilai pertandingan itu resmi karena sesuai standar tinju.
"Settingan bagaimana, itu fair dan resmi karena ada wasit hakim, kalau tidak dihentikan saat itu bisa bahaya karena keduanya sudah habis tenaganya," kata De Gadjah saat dikonfirmasi, Kamis (18/5/2023) di Denpasar.
Awalnya, kata dia, pertandingan itu merupakan inisiatif anak-anak muda yang tergabung klub tinju. Mereka datang bermaksud meminta izin akan mengadakan pertandingan 'Rumble Night' di Sasana M Fight di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar.
"Mereka tahu etika, organisasi dengan meminta izin ke Pertina Bali dan memohon bantuan wasit hakim, tenaga kesehatan, ambulans, intinya pertandingan agar safety," katanya sembari mengatakan sebagai Ketua Pertina Bali, pihaknya hanya memfasilitasi pertandingan tersebut.
Mengamati kedua petinju tersebut, ia menilai keduanya masih perlu banyak latihan karena terlihat baik itu Otot Kering atau Maliki terlihat kehabisan stamina setelah menjalani beberapa ronde. Pukulan kedua petinju itu pun dinilai kurang akurat.
"Karena tinju itu tidak bisa instan, harus latihan tahunan," ujarnya.
Kendati demikian, sejauh ini ia mengapresiasi pertandingan antarklub pada level 3 itu karena mempopulerkan olahraga tinju kepada generasi muda.
"Tinju itu tidak keras yang seperti dibayangkan, bisa untuk lifestyle, jaga diri, kesehatan, boxing is fun, boxing is healing," kata pria yang juga Wakil Ketua DPRD Denpasar ini.
Namun, ia juga menekankan agar belajar tinju tidak hanya sekadar otot, melainkan juga otak dan tata krama atau etika. Maka itu, jika kedapatan anak didiknya berkelahi di jalan, ia tidak segan mengeluarkannya.
"Kalau orang sudah bertinju pasti tidak ingin berkelahi, karena dia tahu kalau sekali mukul bisa koma orangnya," tandasnya.
Ramainya peminat untuk menonton baik itu lewat media sosial dan di sasana, De Gadjah mempertimbangkan gelaran tinju bagi anak muda atau artis yang berminat adu tinju di dalam ring.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rob
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
